LENSA BANYUMAS - Limbah kopi ternyata memiliki beberapa manfaat jika kita mengolahnya dengan baik.
Penelitian tersebut dilakukan dengan melakukan percobaan di lahan bekas pertanian yang terdegradasi di daerah Kostarika.
Mereka menyebarkan tiga puluh limbah kopi di area seluas 35 x 40 meter.
Untuk membandingkan percobaan tersebut, mereka juga menandai area serupa tanpa menaburkan limbah tersebut pada tanahnya.
Mereka mengamati kedua lahan percobaan tersebut selama dua tahun.
Dalam pengamatan yang dilakukan selama dua tahun, terdapat beberapa hasil yang mencengangkan.
Hasil pertama adalah lahan yang ditaburi limbah kopi pada tanahnya berubah menjadi hutan kecil, sedangkan lahan yang tak ditaburi limbah kopi didominasi oleh padang rumput.
Area yang ditaburi limbah kopi memiliki tutupan tajuk sebesar 80 persen.
Kanopi di area limbah kopi juga empat kali lebih tinggi dibandingkan area pembanding.
Hasil kedua yang mereka temukan adalah beberapa nutrisi, seperti karbon, nitrogen, dan fosfor dalam tanah di area limbah kopi meningkat jika dibandingkan dengan area pembanding.
Hasil tersebut mengejutkan para peneliti, mengingat lahan pertanian yang terdegradasi memiliki kualitas tanah lebih rendah dan menyebabkan melambatnya pemulihan hutan.
Jika sebelumnya limbah kopi diaplikasikan pada hutan, kali ini pengaplikasiannya dilakukan pada tanaman, yaitu selada.
Penelitian ini dilakukan oleh tiga mahasiswa Universitas Diponegoro dari program studi Biologi dengan judul “Pengaruh Pemberian Limbah Kopi terhadap Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca Sativa L)”.
Limbah yang digunakan dalam penelitian berupa limbah kopi padat dan cair.
Penelitian tersebut dilakukan dengan mengamati beberapa hal, seperti tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman, panjang akar, serta berat basah dan berat kering akar.
Hasil dari penelitian tersebut adalah kedua jenis limbah kopi, yaitu limbah kopi padat dan cair berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman selada.
Limbah kopi cair mampu meningkatkan beberapa hal, yaitu berat basah dan kering akar dan panjang akar.
Sedangkan untuk limbah kopi padat menurunkan pertumbuhan tanaman selada.
Hal tersebut diakibatkan karena limbah kopi padat mempunyai perbandingan rasio karbon dan nitrogen yang tinggi, dimana konsentrasi nitrogen menurun karena terdapat aktivitas organisme tanah yang menyebabkan nitrogen habis untuk pertumbuhan.***