Tablet dan Laptop Merah Putih, Susi Pudjiastuti: Sebaiknya Uangnya Untuk Penanganan Pandemi Dulu

- 24 Juli 2021, 11:51 WIB
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti meminta pemerintah mendahulukan membelanjakan uang untuk penanganan pandemi ketimbang untuk produk Laptop dan Tablet Merah Putih.*
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti meminta pemerintah mendahulukan membelanjakan uang untuk penanganan pandemi ketimbang untuk produk Laptop dan Tablet Merah Putih.* /Instagram.com/@susipudjiastuti115

LENSA BANYUMAS - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti langsung merespon dengan cepat pernyataan Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan yang menegaskan akan mendorong belanja pemerintah untuk produk-produk dalam negeri.

Dorongan yang dimaksud Luhut terkait dengan Indonesia yang katanya segera memiiki tablet dan laptop Merah Putih yang bakal dikembangkan konsorsium industri TIK bersama sejumlah perguruan tinggi.

Seperti ITB (Institut Teknologi Bandung), Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan UGM.

Susi Pudjiastuti dalam cuitannya justru meminta pemerintah saat ini agar lebih fokus untuk menangani pandemi.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Minta Sandiaga Kirim Alat ini ke Pangandaran

Diantaranya agar pemerintah dapat memastikan setiap puskesmas bisa menyediakan vaksin sehingga kapan pun orang datang bisa langsung divaksin.

Begitu pula agar ada ketersediaan obat therapy dan tak kalah penting ketersediaan oksigen tetap terjaga dan tenaga kesehatan cukup untuk merawat orang yang sakit.

"Pastikan vaksin ada di setiap Puskesmas, orang bisa datang kapan saja untuk divaksin, Obat untuk therapy yg sakit juga pastikan mudah didapat, Oksigen ada saat dibutuhkan. Tenaga kesehatan cukup untuk merawat yang sakit," tandas Susi.

Bagi wanita nyentrik asal Pangandaran ini, apa yang disampaikan itu jauh lebih penting. Artinya uang negara sebaiknya dibelanjakan untuk kebutuhan penanganan pandemi.

"Do those first please, use the money for those need right now, (Tolong lakukan itu dulu, gunakan uangnya untuk kebutuhan itu sekarang," tandasnya.

Netizen pun komentarnya terkait dengan vaksin seperti cuitan Susi, "Tapi WHO saja memberi kelonggaran tdk mewajibkan semua utk divaksin, begitu jg bbrpa negara luar, bahkan sebagian menolaknya, knp di negara kita diwajibkan, bukankan melanggar HAM," srikandi.

Ada yang mengklarifikasi seperti akun Yefta Sutrisno. "Statement WHO tgl 13 April bilang kalo negara bisa mewajibkan vaksin apabila mempengaruhi kesehatan publik secara umum," katanya.

Ia melanjutkan, "Di luar dari vaksin Covid, di Amerika Serikat sebelum Covid 19 sudha banyak warganya yg jadi anti-vax, sekarang kasus cacar & gondok balik lagi di sana," ucapnya.

Ada pula yang komentar begini, "Mungkin maksudnya pemerataan anggaran pendidikan, supaya habis juga buat belanja mumpung yang ngawasin sedang tidur. Belanja daring kan butuh laptop jadi biar ada lebih dibelikanlah yang lokal, gitu aja kok repot," cuit benktop.***

Editor: Ady Purwadi

Sumber: twitter@susipudjiastuti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah