Network
LENSA BANYUMAS - Pihak Batik Air sebelumnya sudah berupaya meminimalisasi dari dampak yang timbul dari aktifitas penerbangan Batik Air.
Seperti antisipasi dengan menyampaikan informasi terkini dan menyiapkan pelayanan kompensasi keterlambatan keberangkatan (delay management) menyesuaikan ketentuan.
Hal ini disampaikan Corporate Communication Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro.
Pihaknya juga mengakomodasi opsi sesuai permintaan tamu penerbangan ID-6897 seperti perubahan jadwal keberangkatan dan pengembalian dana dari tiket.
Baca Juga: Ironis: Program Padat Karya Kemenhub Diabaikan, Malah Cat Ulang Pesawat Kepresidenan
Faktanya pada Minggu, 29 Agustus 2021 ratusan penumpang pesawat Batik Air asal Aceh mengalami kelaparan.
Itu terjadi setelah mereka harus menunggu di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang Sumatera Utara akibat pesawat yang mereka tumpangi mendarat darurat.
Sejumlah penumpang mengatakan, seharusnya sesuai regulasi ada perlindungan konsumen dan kompensasi uang tunai karena penumpang merasa dirugikan.
"Selama hampir 4 jam kami berada di terminal keberangkatan, tidak ada makanan apapun yang diberikan, termasuk air minum," kata Hayatullah Fajri salah seorang penumpang yang menuturkan hal ini kepada ANTARA.
