Keras Pernyataan Rizal Ramli: Ibu Kota Baru Untuk Siapa? Rakyat Kita atau Beijing Baru?

- 4 Oktober 2021, 15:53 WIB
Saat berbincang dengan Fadli Zon, Rizal Ramli keras menyoal pembangunan ibu kota baru dan menganggap sebagai Beijing Baru.
Saat berbincang dengan Fadli Zon, Rizal Ramli keras menyoal pembangunan ibu kota baru dan menganggap sebagai Beijing Baru. /Youtube: Fadli Zon Official/

LENSA BANYUMAS - Mantan Menko Maritim, Rizal Ramli melayangkan pernyataan keras terhadap rencana pembangunan ibu kota di Penajam Kalimantan Timur.

Rizal Ramli meminta Presiden Jokowi menyampaikan secara jelas kepada rakyat Indonesia tentang ibu kota baru tersebut.

"Jadi kita mau bangun Ibukota baru itu untuk siapa?, apakah betul buat rakyat kita, buat bangsa kita atau kita persiapkan untuk Beijing Baru," tandas Rizal Ramli.

Ia melanjutkan, "Pak Jokowi harus ngomong apa adanya saja ke rakyat. Apalagi dalam situasi negara tak punya duit," tegasnya.

Baca Juga: Rizal Ramli Bandingkan Jaman Orba dan Saat Ini: Kemenangan Itu Berumur Pendek

Pernyataan pakar ekonomi ini disampaikan saat berdialog dengan politisi Fadli Zon dan diunggah di channel youtube Fadli Zon Official, Senin, 4 Oktober 2021.

Rizal menyampaikan, banyak contoh pemindahan ibu kota baru yang gagal, seperti Brazil. Dari Rio de Janeiro dipindahkan ke Brasilia City ternyata gagal.

Akhirnya hanya jadi hanya jadi tempat liburan pejabat Brasil saja. Yang gagal katanya karena jaraknya terlalu jauh.

"Contoh, Brazilian City ibu kota lama Rio de Jenairo, 6 jam perjalanan, pejabat tidak mau pindah," ucapnya.

"Brazilian City jadi dimanfaatkan untuk liburan, jadi foto simbolik, ngabisin biaya perjalanan dinas, ibu kota tetap Rio de Jenairo," lanjut dia sambil mencontohkan kegagal lain seperti India, dan Malaysia.

Menurutnya, kunci keberhasilan pemindahan ibu kota baru itu harus dekat dengan ibu kota yang lama.

"Kita, tiba-tiba bikin ibukota di Kaltim, pertanyaannya siapa yang mau tinggal, pejabat dengan gaji pas-pasan masa mau, kecuali pejabat korup," jelas Rizal.

Kedua, ia menyorot soal pembiayaan hingga kabar rencana pemerintah menjual aset aset perkantoran strategis di Jakarta atau disewakan kepada swasta untuk membiayai pembangunan ibu kota baru.

"Kalau perusahaan real estate besar, ga akan mau main kecuali di paksa di Kaltim. Mereka lebih tertarik main di Jawa," tandas dia.

Ia pun akhirnya mengaitkan dengan China. Dalam pandangannya, kemungkinan besar yang tertarik adalah BUMN China.

"Nah yang tertarik itu BUMN China, beli tanah disitu, bikinin ibu kota baru, penghuninya siapa? rakyat ga mau, penghuninya pasti ngundang lagi dari RRC, bisa jadi ibu kota Beijing Baru," tuturnya.

"Gubernur ibukota Beijing Baru pasti teman-teman non pribumi, presiden pasti dari situ juga, mereka ga takut di demo.Ibu kota republik baru, Beijing," kata Rizal Ramli.

Karenanya, dia menganggap pemindahan ibu kota di Panajam Kaltim, adalah sebagai ibu kota Beijing Baru.

"Jadi saya mohon maaf kepada pak Jokowi, siapa yang bakal tinggal di ibukota itu, saya menganggap ini ibukota Beijing Baru," tandasnya.

Ia mengilustrasikan model investasi para BUMN-BUMN China.

"Misal bikin KA Jakarta-Bandung. Ga bakal cukup hanya dari tiket, makanya mereka bikin strategi bikin tiga tempat pemberhentian untuk kembangkan real estate biar nutup biaya tarif," jelas dia.

Menurut dia, pola yang akan diterapkan untuk pembangunan ibu kota baru Indonesia akan sama.

"Polanya sama, beli murah di Kaltim, dibangun jual sama rakyat Indonesia, siapa yang mau beli pindah ke Panajam. Tapi dari Beijing dengan penduduk 1,4 miliar banyak yang mau pindah," ungkapnya.***

 

Editor: Ady Purwadi

Sumber: YouTube Fadli Zon Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x