Nu Varian Baru Covid 19 Lebih Mematikan? Faheem Younus: Banyak Kesimpulan Prematur

- 27 November 2021, 10:06 WIB
Diantara cuitan dr Faheem Younus soal varian Nu di Afrika Selatan.
Diantara cuitan dr Faheem Younus soal varian Nu di Afrika Selatan. /Twitter.com/@FaheemYounus/

LENSA BANYUMAS - Varian baru Covid-19 yang memiliki kode B.1.1.529,  dan saat ini disebut dengan Varian Nu sedang menjadi perhatian dunia.

Itu lantaran Varian Nu ini memiliki potensi penularan yang lebih besar seperti yang dikabarkan di Afrika Selatan.

Sejumlah ahli menyebut, Varian Nu ini lebih ganas dari varian Delta dan sejumlah sumber juga menyebut sudah mulai terdeteksi di wilayah Hongkong dan China.

Meski demikian sumber lain juga belum dapat memastikan kabar yang mengkhawatirkan tersebut.

Baca Juga: Soroti Prokes BRI Liga 1, Dokter Faheem Younus Kali ini Cuitanya Bikin Kontroversi, : End this madness

Seperti Dokter ahli penyakit dalam dan menular dr Faheem Younus yang mengaku belum mengetahui secara pasti tegang kabar ganasnya Varian Nu.

Pernyataan Faheem Younus disampaikan melalui akun twitter pribadinya, Sabtu, 27 Nopember 2021.

"Varian Nu: Kami TIDAK tahu pasti apakah itu lebih menular, mematikan," tulis Faheem Younus.

Ia menegaskan, yang terpenting untuk kekebalan atau menghindarinya, sepanjang yang dia tahu adalah mengutamakan protokol kesehatan.

"Kami tahu bahwa masker, menghindari pertemuan, dan vaksin akan tetap menjadi pertahanan terbaik kami untuk melawannya Lakukan apa yang diketahui dan hindari kepanikan Perhatian itu baik; histeria itu buruk," cuitnya.

Begitu pula terkait kabar larangan penerbangan ke Afrika Selatan, menurut Faheem Younus yang seharusnya adalah mengirimkan sumber daya berupa vaksin, pendanaan dan terapi ke negara itu.

Karena sepanjang yang ia tahu, sampai sekarang ini hanya 4 persen dari penduduk Afrika yang divaksinasi.

"COVID: Nu Varian Apa itu: “Larangan penerbangan dari Afrika” Apa yang seharusnya: Kirim sumber daya (vaksin, pendanaan, terapi) ke Afrika Hanya 4% orang Afrika yang divaksinasi Tolong. Berpikir besar," jelasnya.

Kembali menurutnya, bahkan kesimpulan yang prematur jika menyebut Varian Nu itu lebih mematikan karena belum ada faktanya.

Karenanya ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak takut namun disiplin menerapkan proses.

"Takut Varian Nu Dari Afrika Selatan? Ketahuilah bahwa kita tidak tahu apakah itu lebih mematikan, lebih menular, atau menghindari kekebalan. Tunggu fakta lainnya Banyak kesimpulan prematur tentang hal itu & saya tahu ketakutan menjual. Tapi kesehatan masyarakat adalah layanan bukan bisnis Tetap tenang dan berjalan," pungkasnya.

Kabar baiknya adalah, hingga saat ini varian baru (Nu) tersebut tidak terdeteksi di Indonesia seperti pernyataan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.

Meski demikian katanya, penetapan proses dan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) tetap dijalankan.***

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Twitter@FaheemYounus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x