Kondisi Gunung Semeru Tidak Bisa Ditebak, Menteri ESDM: Tingkat Kewaspadaan Masyarakat Terus Ditingkatkan

- 17 Desember 2021, 21:26 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Wabup Lumajang Indah Amperawati Masdar mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Jum'at  17 Desember 2021. / @humas_lumajang
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Wabup Lumajang Indah Amperawati Masdar mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Jum'at 17 Desember 2021. / @humas_lumajang /

LENSA BANYUMAS - Tingkat kewaspadaan masyarakat harus terus dilakukan mengingat kondisi Gunung Semeru yang selalu berubah dan tidak bisa ditebak.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan hal itu saat kunjungi Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, hari Jum'at 17 Desember 2021.

"Tapi gunung ini tidak bisa ditebak, bisa jadi suatu kapan menunjukan gerakan tinggi, dia bisa tidur lama tapi tiba-tiba aktif, ini harus diwaspadai," kata Menteri Arifin Tasrif dikutip Lensa Banyumas-PikiranRakyat.com dari akun Instagram resmi Pemkab Lumajang @humas_lumajang yang diposting sejam lalu.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Semeru Mengalami Peningkatan, PVMBG Keluarkan Rilis Status Level Siaga dan 4 Rekomendasi

Menteri ESDM Arifin Tasrif juga memastikan Early Warning System atau sistem peringatan dini berfungsi dengan baik.

"EWS berjalan selalu, setiap ada indikasi selalu terdeteksi dan kemudian disampaikan ke masyarakat melalui saluran komunikasi," ujar mantan Dubes Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia itu.

Karena itu, ia berharap tidak ada kegiatan masyarakat di kawasan rawan terjadi bencana.

Belajar dari peristiwa guguran awan panas yang terjadi pada 4 dan 16 Desember 2021 lalu, Kementerian ESDM akan melengkapi sistem pengamatan Pos Pengamatan Gunung Api Semeru dengan thermal camera yang digunakan untuk mendeteksi suhu panas material yang keluar dari Gunung Semeru.

"Beberapa peralatan akan kita tambah thermal camera untuk mendeteksi panas nanti akan ditambahkan ke besuk kobokan. Kita lagi mencari cara untuk menjangkau titik yang paling dekat," ujar Arifin Tasrif yang pernah menjabat Direktur Utama PT Pupuk Indonesia.

Sementara Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperwati sempat meminta agar ada penambahan peralatan di Pos Pemanatauan Gunung Api Semeru seperti kamera pemantau panas pada beberapa titik rawan.

“Memang untuk APG sendiri tidak dapat diprediksi kapan munculnya, namun dari itu kan dapat diprediksi dari gejala awalnya, termasuk dari pengukur suhu dari gunung,” kata Bunda Indah sapaan akrab Wabup Lumajang itu.

Bunda Indah menambahkan dengan adanya perlengkapan dan peralatan yang memadai diharapkan korban dapat diminimalisir dan evakuasi dapat dilakukan se dini mungkin.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: @humas_lumajang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x