Kubah Lava Terus Tumbuh, BPPTKG Imbau Masyarakat Tetap Siaga dan Waspada Akan Bahaya Erupsi Gunung Merapi

- 11 Januari 2022, 20:27 WIB
Kubah Lava Gunung Merapi Terus Tumbuh, BPPTKG imbau warga masyarakat untuk siaga dan waspada terhadap terjadinya erupsi Gunung tersebut. / @bpptkg
Kubah Lava Gunung Merapi Terus Tumbuh, BPPTKG imbau warga masyarakat untuk siaga dan waspada terhadap terjadinya erupsi Gunung tersebut. / @bpptkg /

LENSA BANYUMAS - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan kubah lava Gunung Merapi mengalami pertumbuhan dari hari ke hari. 

Berdasarkan pengamatan BPPTKG, Gunung Merapi memasuki masa erupsi efusif pada 4 Januari 2021 lalu. 

"Aktivitas erupsi efusif berupa pertumbuhan kubah lava, pembentukan awan panas dan guguran lava," tulis BPPTKG dilansir Lensa Banyumas.Pikiran-Rakyat.com dari akun IG @bpptkg, Selasa (11/1/2022). 

Baca Juga: BPPTKG Ingatkan Bahaya Erupsi Gunung Merapi Bisa Melanda Sektor Tenggara Barat Daya Sejauh 3 KIlometer

Menurut BPPTKG, erupsi-erupsi efusif Merapi sebelumnya sangat berbeda, dan erupsi tahun 2021 itu memiliki 2 pusat erupsi yaitu di kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.

Kedua kubah lava tersebut terus tumbuh, hingga per tanggal 7 Januari 2022, dimana volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 m3, dan kubah lava tengah sebesar 3.007.000 m3.

Laju pertumbuhan kubah lava barat daya sebesar 5.700 m3/hari dan laju kubah lava tengah relatif tetap.

Berdasarkan data volume kubah lava tersebut, telah dibuat model luncuran awan panas guguran sebagai salah satu bahan pembuatan peta potensi bahaya.

"Hasil pemodelan menunjukkan apabila volume kubah lava barat daya sebesar 3 juta m3 longsor, maka akan menimbulkan awan panas guguran ke Sungai Boyong, Bebeng, Krasak, dan Putih sejauh maksimal 5 km," tulis akun IG itu. 

Untuk kubah lava tengah, jika volume sebesar 1 juta m3 longsor, maka awan panas guguran akan mencapai jarak 5 km ke arah Sungai Gendol.

Dengan pertimbangan tersebut, maka daerah potensi bahaya guguran lava dan awan panas guguran berada di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dari puncak.

"Sedangkan pada sektor tenggara pada Sungai Woro sejauh 3 km dan sungai Gendol sejauh 5 km dari puncak," urai BPPTKG di akun IG nya itu. 

Karena itu, BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya tersebut.

"Sedangkan bagi yang bermukim di luar daerah potensi bahaya agar tetap menjaga kesiapsiagaan akan bahaya erupsi Gunung Merapi," pesan BPPTKG dalam akun IG tersebut.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: @bpptkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah