Kompetisi dengan Golkar dan PDIP
Pada Pemilu 2019, secara angka peluang Gerindra dan koleganya masih jauh karena hanya mampu masuk menjadi partai kelas menengah dan bawah dengan capaian di bawah 12 persen.
Di samping dan atas Gerindra, ada PDIP dengan 19 persen dan Golkar 12 persen yang kemungkinan akan tetap menjadi pemuncak, terbesar pertama dan kedua di Pilpres mendatang.
Apalagi selisih persentase dengan PDIP yang cukup jauh di atas 7 persen.
Salah satu peluangnya adalah ketika Gerindra bergabung dengan PDIP atau Golkar ditambah partai lain yang mau mengajukan Prabowo sebagai Capres.
Meski kemungkinannya kecil karena PDIP terutama, pasti sudah menyimpan stok kader yang akan strike di pencapresan.
Seperti Ganjar Pranowo, Puan Maharani, atau Tri Rismaharini bahkan Gibran Rakabuming Raka anak Jokowi.
Baca Juga: Dukung Piala Dunia FIFA U-21 2021, Kementerian PUPR Segera Benahi Venue Stadion I Wayan Dipta
Gerindra Bukan Pemain Kunci di Pilkada
Sementara di Pilkada 2020, peluang Gerindra juga cukup lemah karena belum mampu menempatkan mayoritas kader terbaiknya di pencalonan kepala daerah.