Sejumlah oknum pembunuh guru di Prancis melancarkan aksinya sebagai tindakan melawan pihak yang mendukung penerbitan dan penyebarluasan konten Charlie Hebdo yang menistakan Nabi Muhammad.
Dikutip dari Pikiran Rakyat, Guru sejarah itu tewas dipenggal setelah menayangkan gambar kartun dan menyebutnya sebagai Nabi Muhammad.
Hal itu dinilai menghujat umat muslim karena sosok Nabi Muhammad tidak boleh digambarkan.
Dikutip dari AP, sebelum memperlihatkan gambar itu, sang guru meminta siswa muslim keluar dari ruangan.
Baca Juga: Ada Peluang Mendapatkan BLT UMKM Rp2,4 Juta, Penuhi Syarat Ini, Lengkapi Data dan Segera Mendaftar
Diduga tujuan sang guru melakukan hal tersebut sebagai bentuk dari kebebasan berekspresi.
"Salah satu warga kami dibunuh hari ini karena dia mengajar, dia mengajar murid-muridnya tentang kebebasan berekspresi," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron seperti dikutip dari Reuters.
Macron juga menyatakan masyarakat Prancis untuk memerangi radikalisme disana yang ia sebut 'Separatisme Islam'.
"Rekan kami diserang secara mencolok, menjadi korban serangan teroris Islam," kata Macron.
Baca Juga: 5 Fakta Ini Bikin BTS Digandrungi Banyak Penggemar, Simak kuy!