"Untuk menghitungnya, kita manggunakan model eksponensial yang dipelajari di dalam kalkulus dan saya tidak akan membahas perhitungannya di sini karena cukup menyilaukan mata,"katanya.
Baca Juga: Curhatan Anak Yang Pernah Minggat, Baca Endingnya Bikin Terharu
Beranjak dari situ akhirnya para ahli geologi mengetahui usia batuan tertua yang ada di Bumi, yakni sekitar 3,5 miliar tahun.
Apakah lantas umur batuan tersebut mencerminkan umur Bumi juga? Oh, ternyata tidak demikian. Batuan yang ada di Bumi sudah mengalami perubahan karena mereka mengalami proses daur ulang, jadi dapat dikatakan sudah tidak 'murni' lagi.
Oleh karena itu kita harus mencari batuan tua yang masih murni. Tapi dari mana kita bisa mendapatkannya? Bukankah batuan di Bumi menjalani siklus yang sama?
Baca Juga: Punya Sampah Dirumah? Tips Dari Seorang Pegawai Asuransi Ini Boleh Dicoba.
Jawabannya adalah Meteorit juga Bulan, keduanya tidak mengalami perubahan seperti yang ada di Bumi, karena itu, bebatuan yang terkandung di dalamnya diperkirakan masih murni.
Karena Bumi terbentuk bersama-sama dengan terbentuknya Tata Surya, maka umur Bulan, Meteorit dan juga Bumi tidak akan jauh berbeda.
Dengan mempelajari Meteorit dan bebatuan yang diambil dari Bulan lalu membandingkannya dengan batuan tertua yang ada di Bumi, maka dapat disimpulkan bahwa umur Bumi kurang lebih 4,5 miliar tahun lamanya. Sudah sangat tua, kan?