Network
Sehingga diharuskan untuk pinjam modal yang berasal dari berbagai sumber asing agar defisit dapat tertutupi. Negara lebih banyak membutuhkan mata uang asing yang diterima dengan cara eksport dan pemasokan mata uang negara lebih dari permintaan mata uang asing untuk produk-produknya tersebut.
Lebihnya permintaan akan mata uang asing dapat menurunkan nilai tukar di dalam negeri. Penurunan tersebut dapat terjadi secara terus menerus hingga barang dan jasa di dalam negeri sudah dianggap murah bagi orang asing. Sementara aset asing masih terbilang mahal apabila dijual demi kepentingan di dalam negeri.
Baca Juga: Bagaimana Membentuk Pola Berpikir dan Menjadi Kaya?
Stabilitas Politik dan Ekonomi
Investor yang berasal dari luar negeri biasanya akan mencari negara stabil sekaligus ekonominya menguat untuk mengucurkan modalnya. Negara yang memiliki situasi positif dari politik dan ekonominya maka dapat menari masuknya nilai investasi dibandingkan dengan negara lain yang berisiko.
Kacaunya kondisi politik negara misalnya saja, dapat mengakibatkan memudarnya kepercayaan pada mata uang. Sekaligus pergerakan modal menjadi beralih ke mata uang dari negara yang situasinya stabil.
Menurunnya nilai tukar maka dapat mengurangi daya beli yang dapat memberikan pendapatan untuk bisnis dan keuntungan modal. Nilai tukar juga mempengaruhi hal lainnya seperti inflasi, suku bunga hingga keuntungan dari adanya surat berharga.
Itulah penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah. Semoga bermanfaat!***
