LENSA BANYUMAS- Aktivitas janin dalam kandungan sebenarnya cukup beragam. Bahkan aktivitas tersebut bisa mengakibatkan gerakan-gerakan yang dirasakan ibu hamil.
Apa Saja Aktivitas Janin dalam Kandungan?
Jangan salah, janin juga melakukan berbagai hal menggemaskan di dalam perut, selayaknya bayi yang sudah diluar kandungan. Lalu, apa saja aktivitas janin dalam kandungan? Berikut penjelasannya.
Baca Juga: Cara Menghitung Usia Kehamilan Manual dengan Rumus Parikh
Cegukan
Cegukan merupakan refleks biologi yang terjadi secara seiring berkembangnya paru-paru. Ketika janin bernapas di dalam kandungan, kemudian cairan ketuban tertelan maka masuk akal apabila mereka menjadi cegukan. Untuk ibu hamil, terkadang mungkin merasa semacam tesentak berulang kali.
Namun aktivitas cegukan di dalam kandungan termasuk hal normal yang terkadang mulai dirasakan dengan frekuensi lebih dari sekali dalam sehari pada trisemester akhir. Frekuensi tersebut akan menurun jika sudah masuk lebih dari minggu ke 32.
Buang Air Besar dan Kecil
Cairan ketuban sejatinya merupakan sirkulasi ketika janin berkembang, yang kemungkinan organ mengembangkan kemampuannya secara spesifik. Namun cairan ketuban dalam kantong ketuban yang menjadi tempat berkembangnya bayi juga terdiri atas urin janin. Janin mulanya menelan cairan ketuban kemudian dialirkan ke usus, ginjal hingga kandung kemih yang akhirnya kembali lagi pada kantong ketuban dalam bentuk urin.
Janin mengeluarkan semacam kotoran padat dalam rahim yang biasanya disebut dengan meconium. Namun teksturnya berbeda dengan kotoran pada orang dewasa. Kondisi tersebut memang bukanlah suatu hal berbahaya, kecuali bayi menghirupnya ketika lahir. Namun kejadian ini cukup langka dimana disebut dengan sindrom aspirasi meconium yang hanya berpotensi pada 5 hingga 10 persen kelahiran.
Baca Juga: Jangan Abaikan! Begini Cara Mengetahui Kanker Serviks di Rumah
Melihat
Janin yang masuk ke trisemester biasanya sudah mampu melacak cahaya yang bersinar ke dalam kandungan. Meskipun janin tidak memiliki cara melihat wajah siapa saja dari dalam keremangan di rahim. Namun terdapat penelitian yang mampu menunjukkan bahwa bayi sudah terprogram menemukan bentuk wajah sebelum ia dilahirkan.