Sejak pandemi menghantam Indonesia pada Maret 2020, permintaan akan pinang dan harga pinang terus menurun.
Menjelang akhir tahun 2020 masyarakat sekitar mulai mengembangkan piring pelepah pinang yang idenya mereka bawa dari luar desa.
Komunitas Konservasi Indonesia - Warung Informasi Konservasi (KKI Warsi) melakukan pendampingan terhadap pengembangan produk kerajinan dari pelepah yang bernilai ekonomi tersebut dan membuka kerja sama dengan Rumah Jambee, salah unit usaha piring pelepah pinang di Jambi.
“Kami memberi pelatihan terkait proses pembuatan piring, termasuk cara menggunakan alat untuk mencetak, sehingga masyarakat bisa langsung praktik,” kata Ayu Shafira, Fasilitator Komunitas dan Kabupaten KKI Warsi.
Sudah tak sabar ingin hunting piring keren tersebut? Ketahui dulu 5 fakta ini:
1. Solusi limbah pelepah
Karena mengandalkan pinang sebagai sumber pendapatan, perkebunan pohon pinang memang mendominasi area tersebut.
Di satu sisi, pinang bisa menopang Ekonomi masyarakat.
Namun, di sisi lain, sampah dari pelepah pinang luar biasa banyak.