Ini Sejumlah Nama Pahlawan Nasional di Mata Uang Rupiah Kertas, Lengkap dengan Biografi Singkatnya

- 19 Oktober 2020, 06:10 WIB
Ilustrasi gambar dan nama pahlawan nasional yang tercantum di mata uang rupiah kertas./Pixabay
Ilustrasi gambar dan nama pahlawan nasional yang tercantum di mata uang rupiah kertas./Pixabay /

Lensa Banyumas - Jumlah pahlawan nasional yang ditetapkan sampai dengan tahun 2019 sebanyak 185 orang. Beberapa gambar dan nama pahlawan nasional tersebut tercantum di mata uang rupiah kertas dan logam.

Hal itu berdasarkan keppres Nomor 31 Tahun 2016 tentang Penetapan gambar Pahlawan Nasional sebagai gambar utama pada bagian depan rupiah kertas dan rupiah logam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga: Segera Tukarkan 24 Mata Uang Ini ke Bank Sebelum Hangus

Keppres tersebut ditandatangin Presiden Jokowi, pada 5 September 2016.

Seperti dikutip dari laman Setkab RI, tercantumnya gambar dan nama pahlawan nasional di mata uang rupiah, sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada Pahlawan Nasional.

Baca Juga: Temukan Uang Rp 500 Juta, Petugas Kebersihan KRL Kembalikan ke Pemilik

Pemerintah menilai bahwa gambar pahlawan nasional perlu dicantumkan sebagai gambar utama pada bagian depan uang kertas dan uang logam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Berikut nama dan gambar pahlawan nasional di mata uang rupiah kertas beserta biografi singkatnya.

Baca Juga: Janji Bisa Gandakan Uang, Malah Bawa Kabur Uang Korban Rp 100 Juta

1. Gambar Pahlawan Nasional Dr. (HC) Ir. Soekarno dan Dr (HC) Drs. Mohammad Hatta sebagai gambar utama pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp100.000.

Dr. (HC) Ir. Soekarno

  • Pendiri Partai Nasional Indonesia serta Pemrakarsa Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok.
  • Sebagai anggota BPUPKI, ketua panitia perancang UUD san ketua PPKI.
  • Pada 1925, Soekarno mendirikan dan menjadi ketua Algemeene Studie Club (ASC) di Bandung.
  • Pada 17 Agustus 1945, Soekarno bersama Muhammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dan kemudian menjadi Presiden pertama RI.

Baca Juga: Nama Vitalia Sesha dan Vernita Syabila Heboh, Instagram Diserbu Netizen

Dr (HC) Drs. Mohammad Hatta

  • Aktivis kemerdekaan, proklamator kemerdekaan Indonesia dan menjadi Wakil Presiden RI pertama.
  • Pada 1927, dalam Kongres Liga di Brussel, Mohammada Hatta menguraikan "Liga Menentang Kolonialisme"
  • Mohammad Hatta menjadi pimpinan Perhimpunan Indonesia. Dipercaya menjadi bendahara merangkap anggota Dewan Redaksi Majalah Hindia Putera (Indonesia Merdeka).

Baca Juga: Dita Leni Ravia dan 10 Daftar Nama Viral Indonesia yang Menghebohkan Media Sosial

2. Gambar Pahlawan Nasional Ir. H. Djuanda Kartawidjaja sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp50.000.

  • Ir. H. Djuanda menjadi Menteri Perhubungan pada Kabinet Syahrir III dan pernah menjabat Perdana Menteri dari 1957 sampai 1959.
  • Menjaga kedaulatan maritim Indonesia di awal masa kemerdekaan, dan diabadikan dalam uang pecahan Rp50 ribu sejak 16 Desember 2016.
  • Pada 13 Desember 1957, dicetuskan Deklarasi Juanda yang menentukan wilayah perairan RI.

Baca Juga: Diananda Choirunisa Berikan Motivasi Atlit Yunior Panahan Bawor Archery Club di Banyumas

3. Gambar Pahlawan Nasional Dr. G.S.S.J. Ratulangi sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp20.000.

  • Menjadi anggota Indise Vereniging, Perhimpunan Mahasiswa Indonesia yang kemudian berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia.
  • Berhasil menghapus kerja paksa (rodi), menyelenggarakan transmigrasi, dan mendirikan yayasan dana belajar rakyat Minahasa.
  • Turut andil dalam proklamasi kemerdekaan. Usai Bung Karno dan Bung Hatta memimpin proklamasi, Sam Ratulangi diangkat sebagai Gubernur Sulawesi.

Baca Juga: Waspada! Efek La Nina yang Bisa Memicu Hidrometeorologi Mengintai Sejumlah Daerah di Jateng

4. Gambar Pahlawan Nasional Frans Kaisiepo sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp10.000.

  • Frans Kaisiepo merupakan Gubernur Papua ke 4, Tokoh Nasionalis Papua, dan aktivis kemerdekaan Indonesia yang membantu pembentukan NKRI.
  • Menjadi anggota delegasi pada Konferensi Malino di Sulawesi Selatan.
  • Pada 1964 saat menjadi Gubernur Propinsi Irian Jaya dan merangkap Ketua DPRDGR, Frans Kaisiepo merupakan salah seorang penggerak Musyawarah Besar Rakyat Irian Barat untuk membicarakan langkah-langkah penyatuan Irian Barat menjelang Pepera 1969.

Baca Juga: Segera Jadi Peserta JKK! Ini Manfaat yang Diberikan BPJAMSOSTEK, Salah Satunya untuk Pekerja Migran

5. Gambar Pahlawan Nasional Dr. K.H. Idham Chalid sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp5.000.

  • Dr. K.H. Idham Chalid adalah bapak pendiri Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Tokoh muslim berpengaruh di Kalimantan Selatan dan seluruh penjuru Jawa.
  • Ketua Umum PBNU 1956 sampai 1984 dan menjadi anggota Dewan Daerah Bandjar pada 1947.
  • Menolak negara federasi Negara Kalimantan bentukan Belanda. Ia beberapa kali dipenjara, lantaran dituding pihak Belanda menghasut rakyat untuk merdeka ketika berceramah.

Baca Juga: SD Negeri Panambangan Banyumas Diizinkan Lakukan Pembelajaran Tatap Muka

6. Gambar Pahlawan Nasional Mohammad Hoesni Thamrin sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp2.000.

  • Mohammad Hoesni Thamrin pernah menjabat sebagai anggota Dewan Kota dan usaha pertama yang dilakukannya adalah membuat saluran air yang cukup besar, agar kampung-kampung terhindar dari banjir. Usaha itu kemudian ditingkatkan dengan membangun Kanal Ciliwung.
  • Cita-citanya memperbaiki perkampungan Jakarta, demi kepentingan rakyat sehat. Kemudian terwujud dengan adanya proyek M.H. Thamrin.

Baca Juga: 5 Youtuber Perempuan Indonesia dengan Jumlah Subscriber Terbanyak Oktober 2020, Ricis Jawaranya

7. Gambar Pahlawan Nasional Tjut Meutia sebagai gambar pada bagian depan Rupiah kertas NKRI dengan pecahan Rp1.000.

  • Tjut Meutiah adalah pemimpin Gerilya Aceh yang berperang melawan pasukan kolonial Belanda.
  • Pada Agustus 1902, pasukan Teuku Chik Tunong dan Tjut Meutia mencegat pasukan Belanda yang berpatroli di daerah Simpang Ulim Blang Nie. Dalam penyerangan ini, pasukan Belanda lumpuh total. Para pasukan Chik Tunong dan Tjut Meutia berhasil merebut 42 pucuk senapan.
  • 24 Oktober 1910, Tjut Meutia gugur pada pertempuran di Alue Kurieng.***

 

 

 

 

 

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: setkab kemensos


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x