Kabar Gembira, Kasus Covid Sudah Dibawah 1000, Tapi dr Andi Khomeini dan HNW Berikan Peringatan

5 Oktober 2021, 13:11 WIB
Ilustrasi Covid 19, angka kasusnya di Indonesia sudah dibawah 1000. /Pixabay/Johaehn.

LENSA BANYUMAS - Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Andi Khomeini Takdir mengabarkan kondisi baik Indonesia dari jeratan pandemi Covid 19.

Katanya, setelah 15 bulan rakyat Indonesia termasuk tenaga kesehatan (nakes) menghadapi badai virus Covid 19, kini posisi kasusnya sudah dibawah 1000.

"Setelah 15 bulan -rakyat termasuk nakes di seluruh Indonesia- kembali bertemu dgn posisi kasus Covid-19 baru dibawah 1000. #Alhamdulillah," ucapnya.

Meski demikian ia menegaskan bukan berarti kondisi ini diabaikan dan kita lengah dengan ancaman.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Politisi PKS: Tak Bisa Ditawar Penanganan Harus Ketat dan Kejam

"Tetap saling jaga & backup semua. Sampai kita benar yakin sudah pegang kendali. Prokes masih jalan, sembari ekonomi kembali digerakkan," cuitnya.

Cuitan dr Andi Khomeini juga direpost politisi senior PKS Hidayat Nur Wahid di akun twitternya.

Ia bahkan mencoba membandingkan dengan negara lain yang kembali dilanda Covid 19 karena lengah dan mengabaikan proses.

Ia menyebut seperti Singapura, Brunei, New Zealand Malaysia yang bisa dijadikan pelajaran bagi seluruh rakyat Indonesia.

"AlhamduliLlah, terimakasih. Dan benar Dok ; jangan lengah, tetap waspadalah. Ambil juga pelajaran dari pengalaman negara2 tetangga; Singapura, Brunei,New Zealand, Malaysia, yang pernah landai tapi kembali terkena covid-19," tulis HNW.

Di cuitan terbarunya, dr Andi juga menulis, katanya banyak beredar video kerumunan yang mengabaikan protokol kesehatan.

Ia menyebut, pemicunya bisa pejabat tinggi atau rakyat biasa. Tetapi ia menyayangkan, ketika pejabat tinggi itu dikritik, buzzernya dengan cekatan langsung melayangkan bullyan dashyat.

Sebaliknya jika ternyata itu pelakunya adalah rakyat biasa, dokter ini menulis katanya ada rasa ga enak hati ketika mengingatkan.

"Banyak beredar video kerumunan yang abaikan protokol kesehatan. Gak bisa gw tegur juga. Pelaku/pemicunya bisa pejabat tinggi atau juga rakyat biasa. Pejabat kalo dikritik, buzzernya balas ngebully lebih dahsyat. Rakyat biasa diingetin, gak enak hati. Sama yang setia saja," cuitnya di akun twitter pribadinya.***

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler