Proyek SPAM Jatiluhur Bakal Atasi Kesulitas Air Bersih di Jakarta, Bekasi dan Karawang

- 20 Februari 2021, 14:27 WIB
Proyek SPAM Regional Jatiluhur 1
Proyek SPAM Regional Jatiluhur 1 /Twitter@KemenkeuRI

LENSA BANYUMAS - Proyek pembangunan SPAM (sistem penyediaan air minum) Regional Jatiluhur 1 bakal mengatasi kesulitan air bersih di tiga wilayah yakni Jakarta, Bekasi dan Karawang. Proyek ini menjadi bukti keseriusan Pemerintah dalam membangun infrastruktur kebutuhan dasar masyarakat, karena nyatanya, meski air menjadi kebutuhan dasar, tetapi saat ini masih ada sekitar 15 persen penduduk Indonesia yang kesulitan mendapatkan air bersih.

Yang menarik dari proyek pembangunan SPAM Regional Jatiluhur 1 adalah tidak adanya penggunaan dana APBN. Dilansir lensabanyumas.pikiran-rakyat.com dari twitter@KemenkeuRI, dalam pembiayaan proyek ini mengunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Dan Jum’at, 19 Februari 2021, Kementerian PUPR menandatangani perjanjian skema KPBU untuk SPAM Regional Jatiluhur 1 senilai Rp1,675 triliun dengan masa kerja selama 30 tahun. Direncanakan proyek ini akan selesai dibangun dalam kurun waktu 2,5 tahun mendatang dan masa operasi selama 27,5 tahun.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Tapin Kalimantan Selatan, Segini Biayanya

Hebatnya lagi dari SPAM Regional Jatiluhur 1 ini adalah bakal menyalurkan kebutuhan air bersih bagi 380 ribu rumah dengan jumlah sekitar 1,9 juta jiwa. Jumlah ini mencakup tiga wilayah yakni Jakarta, Bekasi dan Karawang.

Untuk memastikan keberlangsungannya, proyek tersebut mendapat jaminan dari PT PII - Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero), sebagai Badan Usaha Milik Negara dibawah Kementerian Keuangan. Jaminannya dikuatkan dengan nota kesepakatan rinci untuk dilakukan oleh Kementerian PUPR dan kepada daerah penerima layanan air.

Proyek ini menjamin air bersih yang dibutuhkan untuk mengurangi resiko stunting dan meningkatkan kualitas hidup. Proyek ini juga diharapkan menjadi lompatan untuk pembangunan yang mendorong pemulihan ekonomi dari pandemic COvid-19.***

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Twitter@KemenkeuRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x