LENSA BANYUMAS - Selain gempa terjadi di Malang, pada hari Sabtu, 10 April 2021 pukul 16.30.43 WIB, gempa tektonik juga megguncang wilayah Laut Sulawesi.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, BMKG dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo M6,0 kemudian diupdate menjadi magnitudo Mw6,1.
Dilansir Lensa Banyumas-PIKIRAN RAKYAT.com dari Humas BMKG, dilaporkan Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,22 Lintang Utara dan 124,72 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 109 kilometer arah Barat Laut Kota Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada kedalaman 301 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat adanya aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun ( normal fault )," tulis Humas BMKG.
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Talaud III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Sanana, Tobelo, Ternate, Kao II -III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini Tidak Berpotensi Tsunami," kata Humas BMKG.
Hingga hari Sabtu, 10 April 2021 pukul 16.55 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock ).
BMKG menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu masyarakat dihimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," jelas Humas BMKG.***