KASAL Jelaskan Kronologi Musibah KRI Kapal Selam Nanggala 402

- 25 April 2021, 20:40 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono. /Tangkapan layar/

Sesuai jadwal, estimasi KRl Nanggala 402 harusnya timbul ke permukaan pukul 05.15 Wita. Karena tidak juga ke permukaan, maka saat itu dilakukan prosedur sublook.Kemudian dinyatakan Sublook pada 05.15 Wita.

"pukul 5.15 kita mengadakan prosedur Sublook yakni aksi yang dilaksanakan jika kapal selam hilang kontak dan diduga mengalami permasalahan, ini sudah sesuai prosedur," katanya.

Setelah tiga jam pencarian, prosedur berganti menjadi submiss yakni status kapal selam hilang. KRI Nanggala 402 dinyatakan submiss pada 06.46 Wita.Sehingga seluruh unsur yang melaksanakan pengamanan di luar untuk melaksanakan pencarian dan latihan kita tunda. 

Kemudian selama empat hari, tim gabungan melakukan penyisiran dan pencarian di lokasi sekitar hilangnya KRI Nanggala 402.

Pencarian dipersempit di areal adanya tumpahan minyak dan adanya tanda kemagnetan cukup besar di utara Celukan Bawang. Di titik-titik itu, petugas menemukan sejumlah benda yang merupakan bagian dari KRI Nanggala 402. Ppelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin dan di botol oranye pelumas periskop kapal selam.

Selain itu ditemukan juga alat yang dipakai ABK Nanggala untuk shalat dan spons untuk menahan panas pada presroom.

Benda-benda tersebut menjadi bukti otentik dan menyatakan KRI Nanggala 402 tenggelam atau isyarat subsunk, sekitar 17.00 WITA.

Kapal dinyatakan tenggelam setelah pencarian memasuki hari keempat sejak dinyatakan hilang pada Rabu, 22 April 2021."Dengan adanya bukti otentik tersebut, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk," kata Yudo pada Sabtu 24 April 2021.

Dalam konferensi pers, Munggu 25 April 2021 KASAL Laksamana Yudo Margono menyebut KRI Nanggala 402 dinyatakan terbelah menjadi 3 bagian. Seluruh awak KRI Nanggala-402 dinyatalan gugur dalam insiden naas tersebut.  "Jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi 3 bagian," ucap Yudo. 

Dijelaskan, pencarian KRI Nanggala-402 dilakukan oleh KRI Rigel dengan menggunakan multibeam echosounder untuk mendeteksi citra bawah air. Pendeteksian itu juga dibantu oleh MV Swift Rescue dari Singapura. MV Swift Rescue mengeluarkan ROV untuk menindaklanjuti kontak bawah air.

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: Kharisma Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x