Radio Penjejak Nelayan Berbasis LORA Kini Sampai ke Teluk Tomini Poso

- 28 April 2021, 14:41 WIB
Poso, Sulawesi tengah, ujicoba alat pendeteksi perahu nelayan, Pajala tracker, lora, Orari, dirjen sdppi
Poso, Sulawesi tengah, ujicoba alat pendeteksi perahu nelayan, Pajala tracker, lora, Orari, dirjen sdppi /Sumber foto: M Hamidi/

LENSA BANYUMAS - Radio penjejak nelayan berbasis LORA yang sudah dipasang di Banjarnegara kini melebar diujicoba di teluk Tomini Poso, Sulawesi Tengah selama dua hari Senin - Selasa 2-27 April 2021.

Ujicoba dilakukan oleh Joko Santoso beserta tim pengembang KeepoSAT melakukan ujicoba dengan memasangi pada perahu nelayan yang tidak memiliki peralatan navigasi dan komunikasi.

Pemantau radio penjejak nelayan berbasis LORA diberi nama 'Pajala Tracker', ujicoba ini menjadi pengembangan lanjutan dari teknologi LORA yang sebelumnya sudah terapkan di Banjarnegara, Jawa tengah sebagai alat pemantau daerah rawan longsor.

lora Baca Juga: Orari Lokal Banjarnegara Kembangkan Alat Deteksi Longsor Berbasis Satelit

“Konsep pengiriman data dari tracker tersebut hampir serupa dengan Landslide Data Recorder (LSDR) yang dikembangkan oleh KeepoSAT bersama Orari lokal Banjarnegara, tetapi fungsi dari alat ini sebagai penjejak kapal nelayan kecil yang belum dilengkapi peralatan navigasi dan komunikasi standar maritim seperti AIS,” ungkap Joko bersama Havid kepada TIMES Indonesia, Rabu dinihari 28 April 2021.

Ia menjelaskan bahwa pengembangan alat ini merupakan upaya mencari solusi untuk mengungkap banyaknya kasus nelayan hilang di perairan teluk Tomini.

Beberapa bulan yang lalu tim SAR Poso turun ke perairan mencari nelayan yang hilang, beruntungnya nelayan tersebut ditemukan selamat. Mereka tidak bisa menepi karena kendala mesin kapal yang mati.

Baca Juga: Untuk Dukung Tufusinya, Bapas Kelas II Purwokerto Gandeng Institusi APH

“Jika seluruh kapal nelayan disini dipasangi Pajala Tracker ini, maka tidak menutup kemungkinan kasus nelayan hilang dan tidak terdeteksi akan mudah diatasi. Minimalnya lokasi terakhir kapal tersebut diketahui dan mempersempit area penyisiran petugas," jelas Joko Santoso.

Dijelaskan pula, bahwa ujicoba alat ini berhasil, kecepatan, arah dan posisi terkini kapal tersebut bisa terpantau secara langsung melalui web APRS.FI.

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: M. Hamidi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini