"Yang ada cuma bisa di nikmatin aja," ujarnya.
"Analoginya buat yang gak ngerti, seperti kalian beli token listrik via indomaret, nah itu listriknya bukan punya indomaret," tegas akun ini.
Akun ini juga menyebut, game online menjadi pelampiasan anak akibat libur sekolah karena pandemi.
"Sebenernya saat libur sekolah, banyak anak anak pelampiasannya ke game online, kita sebagai orang tua ambil pelajaran dari semua kasus, sebaiknya di batasi akses anak ke game online," ujarnya.
Dan ada konsekuensi ketika memperbolehkan anaknya bermain game.
"Kalau kalian memperbolehkan anak main game, konsekuensinya ada pengeluaran extra, ya gpp sih klw pengen anak seneng, jadi terang terangan dan di atur pengeluaran nya, jangan sampai anak main belakang jadinya gak terkontrol," ucapnya.
Menurut study yang di danai oleh BBC London, game online membantu kecerdasan otak pada anak.
Study menulis hasil, anak-anak yang bermain game dengan waktu proporsional ternyata memiliki dan mendorong kecerdasannya menjadi diatas rata rata.
Sebaliknya, bermain game online dengan waktu berlebihan bisa memberikan dampak buruk bagi pelakunya.***