Geliat Digitalisasi UMKM, 90 Persen Serap Tenaga Kerja

- 20 Mei 2021, 19:24 WIB
Pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku konsumen secara radikal.
Pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku konsumen secara radikal. /covid19.go.id/

LENSA BANYUMAS- Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu kunci
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah UMKM
mencapai 64 juta atau 99,9 persen dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia.

Dalam rilis yang dikirimkan ke Lensa Banyumas, Kamis (20/5/2021), Lebih dari 60% PDB berasal dari UMKM dan lebih dari 90% tenaga kerja diserap oleh UMKM. Hal ini
membuat geliat UMKM sangat berpengaruh terhadap ekonomi nasional.

Ari Anindya Hartika, Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok KemenkopUKM menjelaskan ada beberapa program yang dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan kapasitas dan kemampuan pelaku UMKM di masa pandemi.

Baca Juga: UMKM Jadi Program Prioritas, Wabup Purbalingga: Batik Soedirnan Bisa Lebih Maju

“Pertama memberikan kemudahan perizinan usaha, kedua pengembangan kemitraan strategis UMKM kepada perusahaan besar, ketiga perluasan pasar dan ruang partisipasi UMKM kepada proyek infrastruktur publik,” jelasnya dalam Dialog Produktif bertema Geliat Digitalisasi UMKM, yang diselenggarakan KPCPEN.

Pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku konsumen secara radikal. Pola konsumsi barang dan jasa dari luring (offline) ke daring (online) kini meningkat, sehingga memaksa pelaku usaha untuk menyesuaikan dengan kondisi dan bertranformasi secara digital.

Diakui Sarah Diana Oktavia, Founder Roti Eneng & Sepiring Cerita, masa pandemi adalah masa terberat untuk UMKM. “Kita memang dipaksa untuk bertransformasi digital. Sebelum
pandemi, pemasukan utama kita bukan digital, namun sebulan setelah pandemi memang harus memaksa kita untuk digital, sedangkan permintaan masyarakat di digital juga membesar selama pandemi,” ujarnya.

Baca Juga: Seduluran UMKM Rawalo Perluas Jaringan dan Optimalkan Pemasaran

Dr. Amiruddin, Co-Founder & Commisioner Investree memperkuat pernyataan Sarah. “Memang kita telah amati ada pergerakan di sektor-sektor tertentu seperti misalnya logistik, kesehatan, atau e-commerce, yang memang tumbuh memanfaatkan digitalisasi. Seperti yang disampaikan Sarah, pandemi COVID-19 ini sebuah berkah dalam bencana, karena beberapa sektor bisa tumbuh,” katanya.

Pemerintah dalam hal ini Kemenkop UMKM kini terus fokus dalam digitalisasi UMKM sebagai salah satu pilar untuk memajukan sektor ini. “Mendorong sektor informal menjadi formal, mendorong UMKM ke dalam rantai pasok, serta transformasi wirausaha produktif. Saya kira itulah strategi kita untuk mendorong UMKM untuk masuk ke ekosistem digital,” terang Ari Anindya.

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: Lalu Hamdani/KPCPEN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x