Covid-19 di Jateng Mengkhawatirkan, Ada Corona Varian India dan Klaster Lapas

- 24 Mei 2021, 20:22 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, saat rapat koordinasi penyelesaian Covid-19 di tiga kabupaten
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, saat rapat koordinasi penyelesaian Covid-19 di tiga kabupaten /Dok. Humas Pemprov Jateng/Lensa Banyumas

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, tiga kabupaten itu memiliki kriteria kasus yang berbeda-beda. Namun demikian, pihaknya tetap melakukan penatalaksanaan yang ketat terhadap kasus tersebut.

“Perlakuan yang dilakukan sama, yakni dengan tracing, tracking, dan treatment. Varian baru karena penyebarannya cepat, maka kita harus ketat. Padahal teman-teman sudah menggunakan APD namun tetap tertular, karena perilaku virus,” ujarnya.

Dikatakan, sudah ada 172 orang petugas kesehatan yang telah dites. Sampai hari ini ada 47 orang nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Terkait kasus di Kudus, Yulianto menyebut telah menerapkan langkah antisipatif dengan menyiagakan rumah sakit di sekitar Kudus. Ia menyebut, hingga kini tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit masih lega.

“Lonjakan kasus di Kudus cukup tajam, sehingga BOR (bed occupancy rate) tinggi sekitar 75-80 persen. Maka kita siapkan rumah sakit di Semarang seperti (RS) Wongsonegoro, itu kan BOR-nya rendah, padahal tempat tidurnya banyak. Itu ‎siap untuk dirujuk di (RS) Wongsonegoro. Jadi kabupaten sekitarnya siap mendukung,” kata Yulianto.

Yulianto mengatakan, kasus persebaran Covid-19 yang cukup tajam di Kudus, disebabkan oleh pelanggaran protokol kesehatan.

“Jadi tadi disebabkan karena tidak taat protokol kesehatan. Dimulai dari klaster keluarga, saat makan bersama lepas masker dan saling bercengkrama. Artinya kita harus hati-hati betul, baik di rumah atau restoran,” ujar Yulianto.

Halaman:

Editor: Dedy Sudianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah