Ganjar vs Puan, Ahmad Atang: PDI P Jangan Nilai Ganjar Sebagai Ancaman

- 25 Mei 2021, 20:18 WIB
Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo. /masganjar.id

LENSA BANYUMAS - Munculnya Ganjar dalam peta politik nasional terkait dengan pilpres mendatang menjadi ancaman bagi Puan Maharani.

Bahkan secara tidak langsung telah menenggelamkan nama Puan Maharani yang digadang-gadang menjadi wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Demikian menurut pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang.

Baca Juga: Covid-19 B1617 Muncul di Cilacap, Ganjar: Jawa Tengah Waspada Corona Varian India

Seharusnya kata dia, PDI P tidak melihat Ganjar Pranowo sebagai ancaman terhadap peluang Puan Maharani dalam Pilpres 2024.

"Justru kehadiran Ganjar menegaskan bahwa PDIP memiliki kader yang berlapis sebagai pemimpin bangsa," kata Dr. Ahmad Atang kepada ANTARA di Kupang, Selasa.

Dosen ilmu komunikasi politik pada sejumlah perguruan tinggi di NTT itu menyampaikan, rivalitas politik di tubuh PDIP makin menguat sehingga saling sindir di ruang publik.

Didalamnya terkesan muncul tarik-menarik kepentingan antara kekuatan politik struktural di PDI Perjuangan dan dukungan politik secara sosiologis.

"Semua ini bermuara pada Pilpres 2024. PDIP secara struktural mendukung Puan Maharani sebagai calon wakil presiden yang akan berpasangan dengan Prabowo Subianto sebagai calon presiden," tuturnya.

Sementara kondisi riil politik saat ini berdasarkan hasil survei, justru Ganjar Pranowo, kader PDIP yang notabene Gubernur Jawa Tengah, berada di posisi tiga besar bakal calon presiden.

Ini katanya sebuah fenomena yang patut diduga ada perpecahan di internal PDI P dan pada akhirnya bisa menjadi kontraproduktif bagi partai ini.

Terlepas apakah PDIP mendukung atau tidak terhadap Ganjar, dia menilai upaya "pembunuhan karakter" oleh struktur partai terhadap Ganjar justru akan menjadi senjata makan tuan.

Secara tidak langsung, fenomena ini akan memunculkan penilaian dari publik penzaliman ke Ganjar.

"Langkah PDIP akan dinilai publik sebagai bentuk penzaliman terhadap Ganjar. Sikap diamnya Ganjar justru akan merugikan PDIP sendiri," katanya.

Oleh karena itu, PDIP semestinya tidak melihat Ganjar sebagai ancaman terhadap peluang Puan, tetapi justru kehadiran Ganjar menegaskan bahwa PDIP memliki kader yang berlapis sebagai pemimpin bangsa.***

Editor: Ady Purwadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini