Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga Beroperasi Awal Juni 2021, PT AP II Pengelolanya

- 27 Mei 2021, 15:37 WIB
Penampakan landasaran Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman Purbalinga.
Penampakan landasaran Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman Purbalinga. /ANTARA/

LENSA BANYUMAS - PT Angkasa Pura II (Persero) resmi menjadi pengelola Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga.

Bandara yang ada di provinsi Jawa tengah tersebut akan resmi beroperasi pada awal Juni 2021ini.

Pihak Angkasa Pura (AP) II sendiri sudah mempersiapkan pembukaan Bandar Udara tersebut seperti dijelaskan Dirut AP II Muhammad Awaluddin.

Baca Juga: Objek Wisata Purbalingga Perketat Prokes, Kapolres : Jangan Lengah !

Diantaranya aspek administrasi dengan diterbitkannya Keputusan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nomor KP 98 Tahun 2021 tertanggal 22 April 2021.

Keputusan inj telah menetapkan PT AP II sebagai pengelolaan Bandara Jenderal Besar Soedirman.

Surat keputusan tersebut menyatakan bahwa bandara yang dikelola AP II total berjumlah 20 bandara, ada penambahan satu bandara yaitu Bandara Jenderal Besar Soedirman.

"Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan keputusan Kementerian Perhubungan yang menetapkan AP II selaku pengelola 20 bandara di Indonesia," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Kamis seperti dikutip dari ANTARA.

Kementerian Perhubungan juga menerbitkan Sertifikat Bandar Udara No 0163/SBU-DBU/IV/2021 bagi Bandara Jenderal Besar Soedirman dan juga persetujuan atas sejumlah dokumen wajib lainnya.

"Dokumen mandatori tersebut adalah Airport Security Programme, Aerodrome Manual, Emergency Plan Document, Safety Management System Manual, Safety Risk Assessment, dan SOP Airside Operation," katanya.

Keberadaan Bandara Jenderal Besar Soedirman merupakan penunjang penerbangan bagi sejumlah kabupaten yakni Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Pemalang, dan Wonosobo.

Bahkan Bandara Purbalingga ini sebagai pelopor konektivitas penerbangan komersial di wilayah tersebut.

Menuju pada rencana operasi awal Juni sejumlah fasilitas juga sudah selesai di bangun.
Seperti fasilitas sisi udara (airside) meliputi runway berdimensi 1.600 x 30 meter untuk mengakomodir penerbangan pesawat propeller ATR 72-600 dan sejenis, apron seluas 69 x 103 meter, dan taxiway dengan lebar 15 meter.

"Setelah pembangunan tuntas 100 persen, dilakukan proving flight oleh Kemenhub dan Citilink, yang berjalan dengan lancar dan sukses," ujarnya.

Untuk sisi darat (landside), sudah diselesaikan pembangunan terminal penumpang dalam rangka minimum operation.

Adapun persiapan operasional lain yang dilakukan AP II yakni telah melakukan pertemuan dan koordinasi dengan Panglima Komando Operasi TNI AU II Marsda TNI Minggit Tribowo.

Lebih lanjut dijelaskan, personel AP II siap mendukung operasional bandara mulai dari unit Aviation Security (Avsec), Apron Movement Control (AMC) dan Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF), hingga personel administrasi dan maintenance, juga sudah siap.

Stakeholder lain yang dipastikan mendukung operasional bandara antara lain ground handling, PT Pertamina, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes), BMKG, AirNav Indonesia, serta maskapai Citilink, hingga penyedia transportasi moda darat.

Selanjutnya keberadaan Bandar Udara Jendral Soedirman akan menambah trafik penerbangan di Pulau Jawa dengan lebih banyak di wilayah utara.

Oleh karenanya, bandara ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah Jawa Tengah Selatan.

Pihak AP II akan turut mendorong rute penerbangan di wilayah selatan yang transit di setiap kota, dari barat hingga timur Pulau Jawa.

Seperti penerbangan rute Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta) - Bandara Husein Sastranegara (Bandung) - Bandara Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga)- Bandara Banyuwangi.

Dan penerbangan sebaliknya dapat melalui wilayah utara, semisal  Banyuwangi-Surabaya-Semarang-Bandung-Jakarta.***

 
 

Editor: Ady Purwadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah