Vaksinasi dan Prokes, Percepat Pemulihan Kesehatan dan Ekonomi

- 29 Mei 2021, 09:05 WIB
dr. Raisa Broto Asmoro
dr. Raisa Broto Asmoro /Tangkapan layar/

LENSA BANYUMAS - Pemerintah telah menjalankan program vaksinasi nasional sejak Januari
2021. Upaya ini merupakan salah satu langkah memulihkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Pemulihan kesehatan juga berdampak bagi pemulihan ekonomi dan kembalinya produktivitas
masyarakat seperti semula.

“Protokol kesehatan (Prokes) adalah elemen yang sangat penting selama masih ada pandemi
COVID-19. Prokes tetap jalan terus meskipun program vaksinasi sudah berjalan seperti saat ini,”
ujar dr. Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 pada Dialog Produktif bertema Protokol Jalan, Ekonomi Aman yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di
FMB9ID_IKP, Jumat, 28 Mei 2021 dalam rilis yang diterima Lensa Banyumas, Sabtu pagi, 29 Mei 2021.

Sudah lebih dari satu tahun masyarakat menjalankan prokes selama pandemi. Harapannya,
masyarakat sudah lebih memahami pentingnya prokes sebagai cara agar tidak menambah kasus
COVID-19.

Baca Juga: Pelayanan Joss Kecamatan Baturaden Pakai Kopi Sorga, Budi Nugroho : Yuh Nyruput Disit !

“Mungkin memang masyarakat mulai jenuh dengan terus menerus mendisiplinkan diri menjalankan prokes ini. Namun untuk bisa terbiasa dengan hal baru memang butuh proses. Memang harus terus menerus diingatkan untuk disiplin menjaga prokes,” tambah dr. Reisa.

dr. Reisa juga berpesan agar masyarakat tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk divaksinasi,
“Kalau masyarakat sudah berkesempatan untuk divaksinasi, manfaatkanlah vaksin tersebut jangan ditunda dan jangan ragu karena berita yang belum pasti kebenarannya,” imbaunya.

“Memang kalau kita ingin segera keluar dari pandemi COVID-19 tentu kita mengutamakan
proteksi. Itulah kenapa kekebalan kelompok atau herd immunity menjadi tujuan dari program
vaksinasi. Ditambah lagi dengan protokol kesehatan demi melindungi diri dan orang-orang yang belum mendapatkan vaksin,” tutup dr. Reisa.

Baca Juga: Abdee Slank Gantikan Rheinald Kasali Jadi Komisaris PT. Telkom

Dari kacamata ekonomi kesehatan, vaksinasi adalah metode pencegahan yang efisien. “Sebagai ilustrasi, katakanlah biaya vaksinasi COVID-19 seharga 900 ribu rupiah, maka kita bisa mencegah diri dari penularan penyakit.

Dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan apabila terkena COVID-19 yang rata-rata perawatannya memerlukan 9-10 hari, biaya vaksinasi lebih efisien.

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: Lalu Hamdani/KPCPEN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x