Soal PTM, Pemerintah Minta Satgas Covid19 Disekolah Diaktifkan

- 11 Juni 2021, 06:23 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Ade Mamad/Pikiran Rakyat/

LENSA BANYUMAS - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas akan segera dimulai di tahun ajaran 2021-2022. Ini merupakan opsi tambahan dari opsi sebelumnya yang ditawarkan sekolah kepada orang tua murid, yakni pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Prinsip PTM terbatas tetap mengacu pada keselamatan dan kesehatan peserta didik dan tenaga kependidikan.Pada masa PTM terbatas yang akan dimulai di tahun ajaran 2021-2022, sekolahharus memberikan dua opsi yakni PTM terbatas dan opsi PJJ”, ungkap Katman, Koordinator PMP dan Kerja Sama Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek.

Kemendikbudristek berharap orang tua murid menghimpun informasi tentang kesiapan sekolah
dan memperhatikan sarana lain yang menunjang keselamatan dan keamanan siswa di sekolah.
Selain itu, orang tua dan masyarakat diharapkan memfungsikan tim yang terlibat dalam Satgas
COVID-19 di sekolah.

Hal lain yang perlu dipastikan adalah guru dan tenaga pendidik pun harus selesai divaksinasi 100% di sekolah tersebut sebelum PTM Terbatas dilaksanakan. PTM terbatas yang diujicobakan sebelumnya di Jakarta sudah dievaluasi oleh
Kemendikbudristek.

“Sejauh ini uji coba PTM terbatas cukup positif karena dapat mendidik anak anak agar beradaptasi dengan perilaku hidup baru. Sisi positif lainnya adalah model PTM terbatas ini akan meningkatkan sisi kreativitas guru,” ujar Katman.

Di sisi lain, Katman menjelaskan khusus untuk satuan Pendidikan PAUD dan SD, jumlah peserta
PTM terbatas ini sangat dibatasi. Dengan begitu murid-murid PAUD dan SD bisa diawasi secara
optimal.

“Untuk peserta didik PAUD misalnya, dalam pelaksanaannya juga diarahkan untuk melakukan
aktivitas di ruang ruangan sehingga lebih mudah untuk diberlakukan jaga jarak daripada di ruang
kelas. Itu salah satu praktik positif PTM terbatas yang dilakukan di PAUD,” ujar Katman.

Tata Karwita, orang tua murid sekaligus anggota Komite Sekolah SMKN 1 Kemang Bogor.
menyatakan dukungannya terhadap rencana PTM terbatas ini.

“Perwakilan orang tua murid khususnya di SMKN 1 Kemang Bogor, menganggap PJJ yang berjalan saat ini dirasakan kurang efektif. Pertama karena kondisi ekonomi orang tua murid rata-rata kurang mampu untuk mengakomodasi fasilitas PJJ seperti gawai dan kuota internet.

Hal lain, orang tua juga tidak maksimal mendampingi pembelajaran anak-anaknya karena kurangnya kemampuan dari sisi keilmuan orang tua, juga karena alasan bekerja,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: KPCPEN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x