Cerita Gubernur Anies Baswedan Soal Sumedang Larang

- 13 Juni 2021, 08:21 WIB
Gubernur Anies Baswedan saat kunjungi Sumedang, Jawa Barat
Gubernur Anies Baswedan saat kunjungi Sumedang, Jawa Barat /Foto : @aniesbaswedan/

LENSA BANYUMAS - Beberapa hari ini Gubernur DKI Anies Baswedan sedang mengunjungi tetangga yakni Jawa Barat. Selain mengadakan pertemuan dengan Gubernur Ridwal Kamil, Anies juga mengunjungi tempat kuliner dan sejarah. Salah satunya adalah di Sumedang.

Dikutip Lensa Banyumas, Minggu, 13 Juni 2021 dari akun @aniesbaswedan disebutkan di Sumedang ini mengalir sejarah perjalanan kepemimpinan budaya Sunda yang amatlah panjang. Mulai dari berdirinya kerajaan tertua di Indonesia seperti Kerajaan Salakanagara, Tarumanegara, Kerajaan Galuh, Pakuan Pajajaran, dan Sumedang Larang.

"Kerajaan Sumedang Larang unik karena dari sinilah cikal bakal penyebaran Islam di tanah Sunda,"katanya.

Baca Juga: Pertandingan Denmark vs Finlandia Dihentikan saat Eriksen Koma di Lapangan

Dikisahkan Anies, Pangeran Santri nama kecilnya adalah Raden Maulana Saleh, cucu dari Sunan Gunung Jati, lahir th 1503. Ia dikenal alim, pribadi yang berakhlak baik dan dihormati.

Raden Maulana Saleh menikah dengan penguasa Kerajaan Sumedang Larang saat itu, Ratu Pucuk Umun. Dia mendapat gelar Pangeran Koeseoemahdinata I.

Kemudian istrinya, Ratu Pucuk Umun memeluk agama Islam, diikuti semua keluarga kerajaan dan seluruh rakyat. Karena dikenal sbg pembawa ajaran Islam ke masyarakat Sunda, ia dijuluki Pangeran Santri.

Baca Juga: SMA 1 Ajibarang Puas Jadi Runner Up Lomba Perpus Jawa Tengah

Anak mereka adalah Prabu Geusan Ulun yg di kemudian hari menjadi “pewaris” simbol kerajaan Pajajaran dan menjadi cikal bakal urutan para keturunan yang diposisikan sebagai Bupati pertama. Mulailah urutan para penguasa atau Bupati yg memerintah Sumedang turun menurun.

Malam itu Gubernur Anies, ziarah ke Makam Pangeran Santri, sebagai penghormatan pada pribadi mulia yg mengantarkan penyebaran Islam di tanah Sunda. "Beliau wafat pada 1579,"ungkapnya.

Malam itu Anies mengungkapkan atas kebaikan Bupati Dony, menginap di kediaman resmi Bupati Sumedang. Sebuah bangunan kuno dengan kamar-kamar berukuran amat luas. Tidur pulas di kamar tua itu, walau katanya banyak cerita supranatural di kamar itu.

Baca Juga: Sambut Dies Natalis ke 41, Ketua Yayasan dan Mahasiswa Kunjungi Makam Pendiri Unwiku

Pagi harinya, setelah subuhan di Masjid Agung, silaturahim dengan keluarga keturunan Pangeran Santri dan mengunjungi museumnya.

"Sebuah kunjungan penuh hikmah. Pelajaran bagi kita bahwa umur bisa lebih panjang dari usia,"katanya.

Menurut Anies, soal sia adalah masa hidup biologis, tapi umur adalah masa hidup sejarahnya. Umur jadi panjang karena cerminan peran bagi umat manusia di zamannya.

Baca Juga: Ngobrol Sama Orang Jawa Tidak Mengerti? Mulai Selami Kata Enggih dan Opo

Ditambahkan sebagaimana Pangeran Santri yang pribadinya mulia, akhlaknya terpuji, kerjanya bermanfaat untuk rakyat, membuat umurnya jadi amat panjang. Beliau wafat 442 tahun lalu tapi jasanya dikenang sampai sekarang.

"Semoga itu semua jadi pengalir pahala tanpa henti baginya,"pungkasnya.***

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: @aniesbaswedan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x