Terkuak, Alasan Kenapa Prabowo Mau Terima Tawaran Presiden Jokowi Menjadi Menteri

- 13 Juni 2021, 15:38 WIB
Menhan Prabowo Subianto dalam acara Deddy Corbuzier. / Youtube Deddy Corbuzier
Menhan Prabowo Subianto dalam acara Deddy Corbuzier. / Youtube Deddy Corbuzier /


LENSA BANYUMAS -  Selama ini masyarakat banyak bertanya tanya, tentang alasan kesediaan Prabowo Subianto di ajak bergabung menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Presiden Jokowi, pasca Pilpres 2019 kemarin.

Pertanyaan ini terkuak dalam acara Podcast Dedy Corbuzier yang menghadirkan bintang tamu Prabowo Subianto.

Secara mengejutkan, Dedy Corbuzier mengajukan pertanyaan di awal acara itu, dengan pertanyaan, kenapa Prabowo bergabung ke Pemerintahan Jokowi menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).

Baca Juga: Tragedi 5 CPMI di Malang, Kepala BP2MI: BLK Lakukan Pelanggaran

“Pak ini saya penasaran ingin nanya ini ke Pak Prabowo, dan saya yakin banyak yang mau nanya, kok bapak mau, kan bapak waktu itu bersaing di Pemilihan Presiden dengan Pak Jokowi, trus tiba tiba bapak diangkat jadi Menhan, banyak orang kecewa, banyak orang kesel, dan kok bapak mau gitu. Kok bapak ngga wow udah terus saja melawan Pak Jokowi, pokoknya saya diluar melawan Pak Jokowi, kok bapak ok saya jadi Menhan”, tanya Deddy Corbuzier.

Menjawab pertanyaan itu, Prabowo mengaku tidak mengerti banyak yang bertanya seperti itu.

"Karena bagi saya, kita rival dalam satu kompetisi, apakah rival dalam suatu kompetisi itu harus jadi lawan. Coba kita ingat, waktu kita di sekolah, kita ikut adu lari ada yang menang dan ada yang kalah, ok kamu dapat piala, bener ga. Saya main sepak bola tim saya yang kalah ya udah, apa kita gebuk gebukan, ya itu adalah menurut saya IQ yang sangat rendah. Jadi satu, beliau ingin jadi Presiden, saya ingin jadi Presiden, Dia ingin jadi Presiden untuk apa? Kan untuk mengabdi, untuk berbakti, untuk apa? Untuk Indonesia kan, saya juga begitu, saya mau berbakti untuk Indonesia. Kalau sama sama mau mengabdi untuk Indonesia kok harus melawan setelah selesai. Kan dua duanya baiknya bekerjasama untuk merah putih,"kata Prabowo.

Prabowo menjelaskan, dirinya belajar dari sejarah dan ini semacam panduan baginya.

“Ada 2 peristiwa penting yang saya belajar dari sejarah. Yang satu itu di Jepang, ada dua panglima yang sangat kuat, Hidiyoshi Toyotomi dan yang satu Tokugawa Iyesu, dua dua nya hebat ,dua duanya sama kuat, suatu saat mereka hampir perang. Mau berhadapan. Hidiyoshi bilang saya mau berunding dulu dengan musuhnya, mereka berunding, kemudian Hidiyoshi bilang, Anda lihat dibelakang saya ini tentara saya kuat, semangat, jumlahnya sangat banyak. Tapi Tentara anda juga semangat, kuat dan jumlahnya banyak. Bisa jadi besok Anda menang atau saya menang, tapi kalaupun saya menang anak buah saya banyak yang akan mati, kalau Anda menang anak buahmu pun banyak yang akan mati. Artinya besok malam banyak orang tua jepang, bapak ibu banyak yang akan kehilangan anaknya, akan nangis. Saya tau anda cinta jepang, saya juga begitu. Kita ingin mempersatukan jepang, dan kita ingin agar jepang kuat. Untuk apa kita perang. Lebih baik kita bersatu untuk mempersatukan jepang, dan jepang akan lebih kuat. Tokugawa Iyesu bilang, anda benar , untuk apa kita berperang mari kita bersatu. Nah bagi saya itu sangat besar buat pelajaran”, ujar Prabowo.

Pelajaran kedua dirinya belajar dari Abraham Lincoln dari Amerika, Abraham Lincoln begitu menang dia memilih salah satu lawannya, Siward.

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Youtube Deddy Corbuzier


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x