Baca Juga: Peristiwa Penting Dan Bersejarah Pada 20 Januari Baik Di Dalam Maupun Luar Negeri, Simak Berikut Ini
Saat menarik diri dari keanggotaan PBB, maka otomatis Indonesia juga keluar dari Badan PBB lainnya seperti UNESCO, UNICEF dan FAO.
Padahal lembaga-lembaga tersebut sebelumnya cukup banyak membantu Indonesia.
Banyak negara meminta Sukarno untuk memikirkan kembali keputusannya, tapi ia mengatakan "terima kasih banyak, keputusan saya tetap".
Termasuk Rusia yang saat itu menyediakan sebagian besar senjata dalam konflik Indonesia-Malaysia, memperingatkan Indonesia untuk memikirkan kembali langkahnya keluar dari PBB.
Sukarno tetap pada pendiriannya. Satu-satunya negara yang pada waktu itu mendukung keputusan Indonesia adalah Cina yang menyebut langkah itu, “bijaksana dan tegas.”
Namun, pada 29 September 1966 Indonesia kembali menjadi anggota PBB setelah absen 18 bulan dari keanggotaan.
Keputusan Indonesia terbilang sangat berani. Betapa tidak, dengan usia Indonesia yang masih sangat muda, tentunya membutuhkan berbagai kerja sama untuk mendukung kemajuan bangsa.
Keputusan itu pun mengandung banyak risiko, dan yang paling terasa tentunya dari segi ekonomi.
Keadaan ekonomi Indonesia pada tahun 1966 merupakan keadaan ekonomi terburuk yang pernah dialami Indonesia dalam sejarah.