Miris! Pihak Sekolah Acuh dengan Korban Pelecehan Siswa TK, Ancam Tuntut Pencemaran Nama Baik

- 17 Januari 2024, 18:10 WIB
Ilustrasi: Pelecehan Seksual
Ilustrasi: Pelecehan Seksual /

LENSA BANYUMAS- Perubahan perilaku anaknya yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) membuat orang tua terkejut. Pasalnya, si anak yang semula selalu ceria, kini tampak murung. Diduga, sang anak yang masih berusia 5 tahun 6 bulan, menjadi korban pelecagan seksual oleh temannya sendiri di sekolah.

Berbagai cara sudah dilakukan orang tua agar Sekolah yang berada di Kecamatan Tuah Madani, Pekanbaru memiliki kepedulian terhadap kejadian yang dialami korban.

DF, orang tua korban mengatakan, sejak November tahun lalu, anak laki-lakinya seringkali memegangi alat vitalnya sendiri, diduga merupakan dampak dari pencabulan tersebut. Bahkan, anaknya juga tampak mempraktikkan gerakan layaknya sedang rukuk. Kemudian si anak meminta DF untuk berdiri di belakangnya lalu menyuruhnya mendekat ke bagian belakang si anak.

Baca Juga: Dinsospermades Bakal Dalami Kasus Dugaan Perselingkuhan Kades Pamijen Baturraden

"Tentu saja saya kaget, ada apa dengan anak saya ini, tak jarang anak saya juga memperlihatkan itunya ke saya dan juga ibunya," ujar DF, Jumat (12/1).

Melihat kejadian ini, DF berusaha mencari tahu apa yang membuat anaknya berbuat demikian. Anaknya pun bercerita dengan polos, dan mengaku sudah mendapatkan pelecahan dari temannya di sekolah. "Terduga pelaku teman sekolahnya di TK, masih anak-anak," ujarnya.

DF pun mendatangi sekolah untuk menceritakan kejadian itu, termasuk perubahan perilaku anaknya. Selain itu, DF juga meminta pertanggung jawaban dari pihak sekolah yang sudah dipercaya untuk mendidik anaknya. "Pihak sekolah hanya diam, tidak ada tindakan pengobatan ataupun terapi untuk anak saya, sudah sering saya ke sekolah dengan istri tapi hasilnya sama," lanjutnya.

Baca Juga: Melihat Perempuan Dianiaya, Mahasiswa di Purwokerto Jadi Korban Pemukulan Saat Mencoba Melerai

Karena tidak ada bantuan dari pihak sekolah, DF dan istri membawa anak ke psikiater dan melakukan visum di RS Bhayangkara Polda Riau. Sayangnya, hingga saat ini, pihak sekolah masih diam meskipun si anak tidak mau pergi ke sekolah lagi.

Halaman:

Editor: Cahyaningtias Purwa Andari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x