Lensa Banyumas – Seruan boikot produk Prancis kali datang dari Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar yang geram terhadap Presiden Prancis Emanuel Macron yang dinilainya bersikap intoleran dengan mendukung adanya karikatur Nabi Muhammad dipajang di kantor pemerintahan Prancis.
Seruan boikot produk Prancis itu direncanakan akan diterbitkan secara resmi oleh Bupati Aceh Tengah melalui Surat Edaran (SE) untuk pedagang dan masyarakat luas.
Baca Juga: Heboh! Seorang Dukun Lakukan Pencarian 3 Anak Hilang Misterius di Langkat, Ini yang Terjadi
Menurutnya, sikap Macron itu merupakan bentuk penghinaan terhadap Islam.
“Sebelum ada permintaan maaf secara terbuka, kita tetap boikot,” tegas Shabela menjawab tuntutan massa dari Aliansi Masyarakat Muslim Gayo di halaman Kantor Bupati setempat, seperti dikutip dari RRI, Rabu, 11 Novermber 2020.
Ia menegaskan, jika SE itu terbit, maka pemerintah daerah melalui Satpol PP akan melakukan pengawasan agar produk Prancis tidak beredar di wilayahnya.
Baca Juga: MUI Tegaskan Boikot Produk Prancis, Ini 20 Merk yang Ada di Indonesia
Bahkan, Bupati Shabela melarang warganya untuk nikah dengan warga Prancis.
“Bahkan, kalau ada Macron di TV, saya matikan TV,” katanya.
Sementara itu, Aliansi Masyarakat Muslim Gayo melakukan aksi damai menuntut pemerintah Aceh Tengah boikot produk Prancis, pada Rabu pagi, 11 November 2020.