Percayakah Bumi Ini Umurnya 4,5 Miliar tahun Lebih, Bagaimana Cara Mengetahuinya?

- 6 Juni 2021, 09:29 WIB
ilustrasi bumi  dan orang yang sudah tua
ilustrasi bumi dan orang yang sudah tua /Foto : Quora/Kharisna Muhammadiyah/

LENSA BANYUMAS - Dari mana para ilmuwan mengetahui bahwa Bumi ini berumur sekitar 4,543 miliar tahun? Apakah kamu percaya umur Bumi sebegitu lamanya? Bagi orang awan tentu hal ini menjadi pertanyaan besar, bagaimana bisa tahu?

Menurut Arini Soestyo Putri mantan tutor di Institus Teknologi Bandung (ITB) yang ditulis dalam akun media sosial Quora pribadinya menganalogikan
ketika kita melihat seseorang berpenampilan menggunakan seragam putih abu, maka kita dapat menebak berapa usia mereka. Yah, kira-kira usianya sekitar 15 sampai 17 tahun, karena usia anak SMA berada pada rentang tersebut.

Atau ketika kita melihat laki-laki dengan rambut yang sudah memutih dan memiliki kulit dengan banyak lipatan garis maka kita dapat perkirakan usia laki-laki tersebut sudah lebih dari 60 tahun. Artinya, usia seseorang dapat kita perkirakan dengan mengamati fisik dari orang tersebut.

Baca Juga: Darimana Ilmuwan Bisa Tahu Isi Inti Bumi, Padahal Tidak Digali

Untuk mengetahui berapa umur Bumi pun sama, kita hanya perlu mengamati 'fisik' dari Bumi ini. Apa yang diamati? Batu-batuan yang ada di Bumi, sebab merekalah yang menyusun lapisan-lapisan Bumi kita ini.

Para ahli geologi berkelana mencari batuan tertua yang ada di Bumi, mereka mempelajarinya lalu mendapatkan kesimpulan bahwa batuan tertua di Bumi berumur sekitar 3,5 miliar tahun.

Dari mana mereka bisa mengatahui usia batuan tersebut? Caranya dengan menggunakan penanggalan radioaktif.

Baca Juga: Dari Kisah Harry Potter, Benarkah Sekte Sihir Ada Dalam Dunia Nyata?

Jadi, materi yang ada di alam semesta ini tidak berada dalam kondisi yang tetap, mereka akan berubah-ubah, sebab atom (penyusun suatu materi) dapat berubah menjadi unsur yang berbeda.

Kita mengenal unsur yang berubah tersebut sebagai isotop radioaktif. Untuk mengetahui usia dari bebatuan, kita hanya perlu menghitung perubahan isotop radioaktif tersebut seiring dengan berjalannya waktu.

"Untuk menghitungnya, kita manggunakan model eksponensial yang dipelajari di dalam kalkulus dan saya tidak akan membahas perhitungannya di sini karena cukup menyilaukan mata,"katanya.

Baca Juga: Curhatan Anak Yang Pernah Minggat, Baca Endingnya Bikin Terharu

Beranjak dari situ akhirnya para ahli geologi mengetahui usia batuan tertua yang ada di Bumi, yakni sekitar 3,5 miliar tahun.

Apakah lantas umur batuan tersebut mencerminkan umur Bumi juga? Oh, ternyata tidak demikian. Batuan yang ada di Bumi sudah mengalami perubahan karena mereka mengalami proses daur ulang, jadi dapat dikatakan sudah tidak 'murni' lagi.

Oleh karena itu kita harus mencari batuan tua yang masih murni. Tapi dari mana kita bisa mendapatkannya? Bukankah batuan di Bumi menjalani siklus yang sama?

Baca Juga: Punya Sampah Dirumah? Tips Dari Seorang Pegawai Asuransi Ini Boleh Dicoba.

Jawabannya adalah Meteorit juga Bulan, keduanya tidak mengalami perubahan seperti yang ada di Bumi, karena itu, bebatuan yang terkandung di dalamnya diperkirakan masih murni.

Karena Bumi terbentuk bersama-sama dengan terbentuknya Tata Surya, maka umur Bulan, Meteorit dan juga Bumi tidak akan jauh berbeda.

Dengan mempelajari Meteorit dan bebatuan yang diambil dari Bulan lalu membandingkannya dengan batuan tertua yang ada di Bumi, maka dapat disimpulkan bahwa umur Bumi kurang lebih 4,5 miliar tahun lamanya. Sudah sangat tua, kan?

Baca Juga: Fenomena Santet, Rully Pratama : Nyata Adanya !

Apakah saya percaya dengan umur Bumi yang nampak sangat tua tersebut? Karena sains bukanlah sesuatu yang harus diyakini atau diimani kebenarannya, melainkan harus diuji.

Selama teori tersebut belum bisa dibuktikan kesalahannya, selama itu pula kita masih dapat menggunakan dan juga mengembangkannya. Suatu teori akan diuji terus menerus, dan bila ditemukan kesalahan, maka akan lahir teori yang baru.

Jadi tidak menutup kemungkinan bahwa di masa depan nanti akan lahir suatu teori yang akan mematahkan perhitungan umur Bumi saat ini.***

Editor: Cokie Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini