Kuliner Nusa Tenggara Timur Yang Tak Kalah Nikmat, Ini Cerita Ade Putri

- 24 Agustus 2021, 11:38 WIB
Pohon Sorgum, bukan hanya diambil bulirnya, batang sorgum bisa dimanfaatkan menjadi gula sorgum, atau difermentasi menjadi kecap. / Foto: KEHATI
Pohon Sorgum, bukan hanya diambil bulirnya, batang sorgum bisa dimanfaatkan menjadi gula sorgum, atau difermentasi menjadi kecap. / Foto: KEHATI /

Tepung sorgum pun mereka olah sebagai bahan kue.

Ada juga sorgum bunga yang bisa dibuat popgum, yaitu semacam popcorn.

“Bukan hanya diambil bulirnya, batang sorgum bisa dimanfaatkan menjadi gula sorgum, atau difermentasi menjadi kecap,” kata Puji.

Jewawut

Berbeda dari sorgum, oleh masyarakat NTT, jewawut tidak dikonsumsi sebagai pengganti nasi, melainkan lebih sebagai snack.

“Aku belum pernah mendapatkan jewawut di Jakarta, sehingga belum mencoba mengolah sendiri. Tapi, aku sudah pernah mencicipi jewawut di sebuah event. Jewawut dibuat seperti bubur jagung. Cita rasanya agak manis. Biasanya bubur jewawut ini dijadikan menu sarapan atau snack sore. Ketika dijadikan menu sarapan, dia bisa disantap begitu saja, tidak perlu ditemani lauk,” kata Ade melanjutkan. 

Rasa jewawut sendiri sebetulnya tawar, sehingga rasa akhirnya tergantung pada cara kita memberi bumbu.

Serupa ketika membuat bubur kacang hijau dan ketan hitam.

Manisnya karena diberi gula, dan gurihnya karena diberi santan.

“Seandainya mendapatkan akses untuk memperoleh jewawut, aku bisa mencoba membuatnya sebagai pengganti nasi juga. Dia kan berbentuk biji-bijian, jadi bisa dicampur dengan beras. Sehingga, ada tekstur berbeda di nasi,” jelas Ade.

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Lensa Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x