Network
/photo/2021/07/02/1223261015.jpg)
LENSA BANYUMAS - Polresta Banyumas melalui Polsek Wangon menegaskan bahwa kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan di Wilayah Wangon ditiadakan. Hal itu terkait pemberlakuan PPKM Darurat yang diterapkan pemerintah pusat untuk daerah Jawa Bali. Demikian dikatakan Kapolsek Wangon AKP Supriyadi saat rakor penanganan Covid19 di Pendopo Kecamatan, Jumat, 2 Juli 2021.
Menurut Kapolsek pihaknya mengharapkan zona hijau penyebaran Covid19 yang artinya merupakan zona aman, namun hingga kini justru peningkatan pandemi semakin memprihatinkan.
"Hal yang sangat diharapkan adalah menjadi zona hijau,"katanya di depan para Kades Se Kecamatan Wangon dan tokoh masyarakat serta agama.
Baca Juga: PPKM Lagi, Aktivis Dakwah: Kapan Mobilisasi Massa dari Luar Negeri Ditutup?
Namun Kapolsek masih prihatim karena sering dijumpai di lapangan masih terjadi kegiatan yang harusnya dibatasi namun dilanggar. "Dalam pemberlakuan PPKM Darurat harap ditiadakan, sehingga tidak ketemu adu argumen dengan masyarakat,"katanya.
"Jangan lagi ada eyel eyelan, kalau sudah tidak boleh ikuti saja aturan. Dari polsek pun tidak mengijinka secara tertulis.Ini hanya untuk sementara,tidak hanya covid19 namun virus tidak tertib juga melanda masyarakat,"tambah Kapolsek Wangon.
Menurutnya bila terjadi pelanggaran yang adsadalah ngumper ngumpet, daripada saring pasti tidak boleh. Pihaknya tidak mentolerir tiap pelanggaran terkait aturan Covid19, namun pihaknya tetap persuasif. "Kami tidak saklek, dan diharapkan Peemdes juga bisa beri pemahaman.Restorasi justice dikedepankan,"katanya.
Baca Juga: Ada Tindakan Hukumnya, Pemerintah Pusat Meminta Banyumas Untuk Terapkan PPKM Darurat
Dalam PPKM Darurat pihak Kepolisian dan yang terkait akan memantai tempat yang menjadi titik keramaian. Ia menyebut Taman Kota Wangon akan menjadi perhatian khusus karena menjadi titik keramaian.
