PPKM Lagi, Aktivis Dakwah: Kapan Mobilisasi Massa dari Luar Negeri Ditutup?

- 2 Juli 2021, 11:34 WIB
Ilustrasi virua Covid-19 dengan kasus terus meningkat di Indonesia dan pemerintah kembali memberlakukan PPKM.
Ilustrasi virua Covid-19 dengan kasus terus meningkat di Indonesia dan pemerintah kembali memberlakukan PPKM. /Geralt/Pixabay

LENSA BANYUMAS - Kebijakan pemerintah memberlakukan PPKM untuk mencegah meluasnya Covid-19 membuat sejumlah pihak menilai berpotensi kembali mengorbankan rakyat terutama jika PPKM ini tak berhasil.

Aktivis Dakwah Hilmi Idris melontarkan penyataan karena menurutnya, semua virus (Covid-19) ini justru datangnya dari luar negeri.

Sementara yang ditutup justru mobilisasi masyarakat dalam negeri.

Sedangkan hingga kini belum ada kebijakan untuk menutup semua mobilisasi dari luar negeri.

Baca Juga: Rakor Penanganan Covid-19, Camat Wangon Meminta Satgas di Desa Dioptimalkan.

Melalui akun twitternya, Hilmi mempertanyakan kebijakan tersebut ke Presiden Jokowi dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Dear Pak @jokowi & LBP, kpn Indonesia mau menutup semua mobilisasi masa dr luar negeri? Bukankah semua virus ini asalnya dari luar?," demikian cuitannya.

Ia melanjutkan, "Percuma sj jika di dlm negeri diadakan PPKM darurat, tapi yg dari luar ttp dtg. Kasihan klo nanti PPKM ini gagal lg, sdh byk rakyat yg berkorban ????," tandasnya.

Sejumlah komentar menanggapi cuitannya, "Pak, betul Virus nya asal dari luar negeri. tapi sekarang sudah di dalam negeri. ppkm mengurangi transfer internal. Insya Allah ada manfaat, tidak jadi percuma." tulis Fahreza.

Halaman:

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Twitter@Hilmi28


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x