Dongkrak Pemasaran Produk UMKM Desa Bangsa Banyumas, Mahasiswa UNDIP Ini Bagikan Ilmu Pemasaran

29 Juli 2021, 23:38 WIB
Mahasiswa UNDIP Lissa Damayanti membagikan ilmu pemasaran produk UMKM di Desa Bangsa, Banyumas. /Lissa Damayanti



LENSA BANYUMAS - Masa PPKM membuat aktivitas masyarakat menjadi terbatas tak ubahnya para pelaku UMKM. Pembatasan ini berdampak pada pendapatan UMKM yang menurun.

Apalagi UMKM yang pemasarannya hanya disekitar tempat usaha mereka. Hal tersebut yang dirasakan oleh sejumlah pelaku UMKM di Desa Bangsa, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas.

Pemasaran produk mereka yang masih terbatas hanya sekitaran desa dan kecamatan tidak mampu mendongkrak pendapatan.

Kendati memerankan teknologi medsos seperti WhatsApp dan Facebook untuk mengoptimalkan pemasaran, tapi belum juga membuahkan hasil menggembirakan.

Baca Juga: Mau Tahu Sumedang ? Di Jatilawang Banyumas Juga Ada yang Produksi

Hal ini yang menjadi perhatian seorang mahasiswa Lissa Damayanti yang sedang melaksanakan KKN Tim 2 Universitas Diponegoro Tahun 2021.

Dalam bimbingan oleh Dosen KKN Dr.rer.nat Thomas Triadi Putranto,ST., M.Eng, permasalahan ini kemudian ia diskusi dengan Ketua UMKM Desa Bangsa, Leli yang sebelumnya sudah disetujui oleh perangkat desa setempat.

Diskusi untuk membuat program bimbingan pemasaran yang dilakukan secara online melalui WhatsApp.
Program dilakukan secara online karena sedang berlaku kebijakan PPKM dan surat edaran dari universitas untuk melakukan KKN secara daring di masa PPKM ini.

"Nantinya melalui program ini UMKM yang menjadi bimbingan akan mendapatkan materi pemasaran, buku panduan strategi pemasaran, dan diskusi permasalahan yang sedang dihadapi untuk kemudian diberi solusi secara langsung melalui personal chat, telefon, maupun video call WhatsApp. Usulan program ini disetujui oleh dosen KKN," kata Lissa Damayanti.

Untuk persiapan pelaksanaan program, berikut beberapa hal yang dilakukan oleh Lissa :

- Menghubungi ketua UMKM untuk mendiskusikan program lebih lanjut lagi

-Memilih target program dengan cara membuat list di grup WhatsApp UMKM Desa Bangsa tentang siapa yang ingin mengikuti bimbingan.

-Mencari referensi materi pemasaran

- Mempelajari tentang strategi pemasaran terbaru lewat youtube

- Mempelajari pemasaran e Commerce lewat youtube

- Membuat buku panduan strategi pemasaran yang enak dibaca dan mudah dipahami
- Mempersiapkan kuota dan sinyal yang bagus

Bimbingan dilakukan kepada 4 UMKM yaitu Bu Eni pemilik dari UMKM “Abon Ayam dan Makanan lainnya”, Bu Anifah Sanmarji pemilik dari UMKM “Dapur Lumpang, Rumah Produksi Bumbu Pecel dan Srundeng Kelapa Ny. Minah ”, Bu Umi Dadang pemilik dari UMKM “Mie Lidiku”, dan Pak Misno pemilik dari “Loka Jaya”.

Bimbingan pertama dilakukan pada hari Jumat, 9 Juli 2021 melalui chat WhatsApp kepada Bu Eni pemilik dari UMKM “Abon Ayam dan Makanan Lainnya”, dan Bu Anifah Sanmarji pemilik dari UMKM “Dapur Lumpang, Rumah Produksi Bumbu Pecel dan Srundeng Kelapa Ny. Minah ”.

Bimbingan kedua pada Sabtu, 10 Juli 2021 melalui chat dan telepon WhatsApp kepada Bu Umi Dadang pemilik dari UMKM “Mie Lidiku”, dan Pak Misno pemilik dari “Loka Jaya”.

Bimbingan berisi pemberian materi tentang pemasaran, membagikan buku panduan strategi pemasaran dan diskusi permasalahan pemasaran yang sedang dihadapi oleh UMKM kemudian diberikan solusinya.

Mengenai pelaksanaan program ini, saat melakukan evaluasi program baik Ketua UMKM Desa Bangsa maupun sekretaris desa memberikan tanggapa yang positif.

Ketua UMKM mengatakan “program ini sudah bagus, lakukan secara intens pada pelaku UMKM sampai mereka betul-betul paham apa yang menjadi tujuan dari program KKN” Jumat, 16 Juli 2021.

Peni selaku Sekdes Bangsa mengapresiasi program tersebut.

Baca Juga: Sandiaga Usulkan Tempe jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO, Setuju kan Guys?

"Programnya sangat bagus dan solutif untuk para pegiat UMKM, lanjutkan bimbing pelaku UMKM agar bisa memecahkan permasalahan yang mereka hadapi" katanya.

Untuk mengetahui kelanjutan setelah bimbingan pemasaran, maka dilakukan mentoring yang berisi diskusi setelah menggunakan pemasaran yang direkomendasikan selama bimbingan berlangsung.

Ada pula pembagian kuesioner untuk diisi oleh target program, Ketua UMKM, dan perwakilan pihak desa untuk menilai keberhasilan program.

Selanjutnya pada 22 Juli program telah dinyatakan selesai dengan nilai keberhasilan sangat sukses.

Dengan adanya program bimbingan pemasaran ini pelaku UMKM mendapat pengetahuan baru mengenai bagaimana alur untuk pemasaran yang lebih luas lagi baik itu pemasaran offline seperti bagaimana produk bisa masuk ke toserba, pusat oleh-oleh, dll.

Dan untuk pemasaran online seperti melalui e commerce, media sosial, website, dll.

Diharapkan pelaku UMKM bisa menerapkan hasil bimbingan dan mendapat pemasaran produknya lebih luas lagi sehingga pendapatan bisa mengalami kenaikan.

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis oleh mahasiswa UNDIP Lissa Damayanti yang sedang melaksanakan KKN Tim 2 Tahun 2021. ***

Editor: Ady Purwadi

Tags

Terkini

Terpopuler