Lensa Banyumas- Di era pandemi Covid-19 ini Balai Besar Pengawas Obat dan Makananan (BBPOM) Semarang mengharapkan, makanan tidak menjadi sumber penularan virus menular.
Pengawas Farmasi dan Makanan BBPOM Semarang, Agung Supriyanto mengajak masyarakat menerapkan protokol kesehatan dalam setiap perlakuan rantai pangan.
"Kami mendorong masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan di setiap perlakuan rantai pangan, dimulai dari bahan baku sampai produk di meja makan form farm to table approach," ajaknya saat di Wonosobo
Baca Juga: Pemerintah Desa Lipursari Wonosobo Kian Serius Jadi Pelopor Desa Cinta Statistik
Baca Juga: Catat! Jadwal SAMSAT Keliling Purbalingga Agustus 2020
Selain itu untuk ritel pangan diminta hanya menerima produk pangan yang dijual dengan izin edar dan dalam kemasan baik, serta selalu mengecek data kadaluwarsa produk.
Pihaknya juga mengajak masyarakat bersama-sama meningkatkan konsumsi pangan yang aman dan sehat.
Pangan yang aman adalah pangan yang bebas dari bahaya biologis seperti bakteri, serangga, tanah, feses dan air kotor yang mengandung mikroba.
Baca Juga: Gelar Operasi Pekat, Tim Satria Polresta Banyumas Sasar Peredaran Miras di Baturraden
Baca Juga: Pirlo Jauh!!! Pelatih Termahal Dunia Digaji Rp700 Miliar
Kemudian, bahaya kimia, bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam pangan seperti formalin, methanil yellow, rhodamin-b, dan boraks.
Ada juga bahaya fisik seperti potongan kuku, pecahan kaca, potongan logam, kerikil atau pasir, plastik, rambut).
Masyarakat diimbau harus cerdas memilih pangan yang aman dengan Cek KLIK (Kemasan, Label, Ijin edar, Kadaluarsa).
Baca Juga: Dinilai Seperti Mutiara Tersembunyi Banyumas, Landasan Paralayang Bukit Watukumpul Bakal Diperlebar
Baca Juga: Perhutani Sambut Baik Gagasan Pengembangan Tempat Wisata dan Olahraga Paralayang di Bukit Watukumpul
"Gunakan juga kemasan pangan yang berlogo tara pangan atau bertuliskan food grade agar masyarakat terhindar dari bahaya kimia," jelas dia. ***