10 Bullying Berkedok Jokes, Nomor 4 Bikin Kaget!

- 1 Maret 2022, 15:00 WIB
Bullying Berkedok Jokes, Bagaimana Cara mengenalinya?
Bullying Berkedok Jokes, Bagaimana Cara mengenalinya? /Pixabay.com

Kata-kata seperti "Ya elah gitu aja nggak bisa. Balik aja jadi anak TK sana!" sering dijumpai dikehidupan sehari-hari rupanya mengandung unsur bullying. Padahal seharusnya kita menghargai kemampuannya.

Sebab kita tidak tahu bagaimana perjuangannya dalam meningkatkan kemampuan, serta apa yang mudah bagi kita justru belum tentu bisa dikatakan mudah bagi orang lain.

7. Toxic Masculinity
Ketujuh, toxic masculinity. Sama seperti poin 1 dan 2 di atas, kasus ini adalah topik sensitif. Perbanyaklah ilmu terkait kesetaraan gender untuk menghindari jokes seperti ini, semisal ada teman laki-lakimu yang menangis ditinggal pacarnya kemudian kamu mengatakan "Jadi laki cengeng amat. Mending lo pake rok aja deh. Lebih cocok!.

Candaan tersebut rupanya mengandung unsur bullying, sebab tidak ada salahnya laki-laki menjadi sensitif bukan berarti mereka harus selalunya menonjolkan sikap maskulinitas dibandingkan feminimnya.

Baca Juga: Antonov AN 225 Pesawat Kargo Terbesar di Dunia MIlik Ukraina Hancur Oleh Rusia

8. Remehkan Seseorang
Kedelapan, jangan sampai kamu melontarkan candaan yang menyatakan bahwa seseorang tidak pantas. Misalnya dengan kalimat "Haha tunggu aja sampai dia sadar dari khilafnya terus mutusin kamu", tentunya membuat orang yang dihina merasa terpojok dan kepikiran. Cobalah untuk memilah-milah kata yang tepat supaya tidak membuat seseorang tersinggung.

9. Meragukan Gender
Kesembilan, meragukan gender. Kasusnya percampuran antara ketidaksetaraan gender dengan penampilan seseorang jangan dijadikan sebagai candaan. Sebab hanya karena ia tidak berpenampilan seperti kebanyakan bukan berarti kita menanyakan hal itu. Contoh "Masa sih cewek kok rambutnya pendek gitu?"

10. Main Fisik Langsung
Terakhir, menoyor kepala ataupun jokes fisik lainnya. Meskipun banyak yang mengatakan jokes ini biasa saja dan terkesan semakin mengakrabkan, namun perlu diingat bahwa kesopanan adalah nomor satu. Sehingga dengan menoyor kepala atau jokes fisik sama sekali tidak sopan.

Baca Juga: Gerakan Berani Gundul yang Digagas Ganjar Sudah Kumpulkan Donasi Ratusan Juta, Peduli Anak Pejuang Kanker

Demikianlah jokes yang termasuk bullying. Pada dasarnya bullying memang manifestasi diri yang sifatnya negatif. Maka dari itu, meskipun bagi kita lucu namun tentunya perlu memandang dari sisi yang dibercandain dan perlunya dalam memilah kata-kata yang dilontarkan supaya tidak mencederai perasaan seseorang.***

Halaman:

Editor: Dedy Sudianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x