13 ABK Filipina di Cilacap Terpapar Covid 19, Kapal dari India, Begini Penjelasan Kronologisnya

7 Mei 2021, 13:17 WIB
Penampakan kapal berbendera Panama di Pelabuhan Tanjung Intan, 13 ABK nya positif Covid 19. /WhatsApp

LENSA BANYUMAS - Terkait beredarnya kabar sejumlah ABK (Anak Buah Kapal) warga negara asing yang terpapar Covid 19 dan masuk Cilacap  melalui Pelabuhan Tanjung Intan , Ketua Satgas Penanganan Covid 19, Farid Ma’ruf memastikan, jika WNA yang dimaksud bukan berasal dari India.

Ia menegaskan, adalah ABK asal Filipina yang terpapar Covid 19 sebelumnya membawa kapal berbendera Panama yang mengangkut gula rafinasi dari India.

Farid membeberkan hal ini dalam konferensi pers Jum’at, 7 Mei 2021 di ruang kerja Sekda Cilacap.

Baca Juga: Beredar Kabar, Kluster India dan Filipina Masuk ke Cilacap, Sejumlah ABK Terpapar Covid 19

Secara lengkap, ia membeberkan kronologisnya yang mendasari laporan Kantor Kesehatan Pelabuhan Cilacap dan RSUD Cilacap.

Awalnya pada 14 April 2021, kapal berbendera Panama bermuatan gula rafinasi bertolak dari India dan tiba di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap pada 25 April 2021 pukul 16.00 WIB.

Kemudian dilakukan pemeriksaan kekarantinaan kesehatan oleh petugas KKP. Dari 20  AKB Kapal tersebut, tiga diantaranya positif.

“Secara umum keadaan ABK tampak sehat, Rapid antigen terhadap 20 orang ABK  menunjukan hasil tiga orang positif. Diilanjutkan pengambilan specimen untuk pemeriksaan PCR dikirim ke RS Pertamina Cilacap,” ungkap Farid.

Selanjutnya,  26 April 2021 pukul 17.14 WIB menerima hasil pemeriksaan PCR menunjukkan konfirmasi positif Cpvid 19.

Tanggal 28 April 2021 Boarding Officers KKP Kelas IIA Cilacap melakukan pengambilan sampel genome  tiga ABK terkonfirmasi positif tersebut, dikirim ke Balitbangkes Kemenkes RI.

Dua hari kemudian didapat penambahan 13 ABK yang terkonfirmasi positif dan dievakuasi ke RSUD Cilacap dan pemeriksaan specimen PCR secara bertahap .

“13 yang terkonfirmasi positif  dilakukan isolasi serta perawatan di RSUD Cilacap hingga 4 Mei dan satu diantaranya kondisinya tidak stabil,” ujar Farid.

Sementara muatan gula rafinasi di kapal tersebut di bongkar pada 4 Mei dengan melibatkan 49 TKBM (tenaga kerja bongkar muat).

“Mereka (TKBM) dan petugas pengawas sebanyak 49 orang sudah dilakukan Rapid test Antigen menunjukan hasil negative,” tutur dia.

Farid yang juga Sekda Cilacap itu meminta masyarakat tidak resah dengan kabar yang beredar di media social, karena tidak sepenuhnya benar.

“Untuk penanganan, kapal sudah disteril, disemprot disinfektan, sementara untuk warga asing yang terpapar dilakukan penanganan di RSUD,”.***

Editor: Ady Purwadi

Tags

Terkini

Terpopuler