Dr Eva Posting Video Kepadatan Warga Antri Vaksin Abaikan Prokes, Netizen: Demi Memburu Sertifikat

28 Agustus 2021, 17:35 WIB
Ribuan warga antri vaksin dan mengabaikan prokes, dr. Eva ancam ini. /Twiiter.com/@__Sridiana_3va/

LENSA BANYUMAS - Beredar banyak video di media sosial soal antrian vaksin dari ribuan warga yang hendak mendapatkan fasilitas program vaksinasi masal yang digelar sejumlah pihak.

Persoalannya bukan pada vaksinnya, namun antrian ribuan orang itu yang menyebabkan kepadatan massa tak terhindarkan bahkan akhirnya mengabaikan protokol kesehatan.

Seperti unggahan video di akun twitter dr Eva Sri Diana Chaniago yang mempertontonkan ribuan massa dalam antriaan menunggu vaksin.

Srikandi pejuang Covid 19 ini pun menulis kalimat yang menyertai unggahan videonya dengan memastikan dirinya tak akan membantu lagi menjawab soal vaksin jika model kerumunan dalam video itu masih tetap terjadi.

Baca Juga: Kabar Baik, Ibu Menyusui Bisa Vaksin, Simak Penjelasan Kementerian PPPA

Salah satu video yang diunggah adalah antrian vaksin ribuan masyarakat yang terjadi di alun-alun Lamongan, Jatim.

"Selagi program vaksinasi masih seperti ini, aku ngga ikutan lagi bantu jawab soal vaksin. vaksinasi tapi langgar prokes, mending di rumah aja..," cuit dr Eva.

Menurutnya, untuk melakukan tindakan mencegah virus masuk dengan prokes akan lebih baik.

"Mencegah virus masuk dg prokes jelas lebih baik daripada mengobati virus yg sudah masuk," ucapnya.

Banyak netizen melayangkan beragam komentar, diantaranya ada yang menyakini jika antri vaksi itu lebih untuk memburu kepentingan mereka agar mendapatkan sertifikat vaksin sehingga prokes diabaikan.

"Sepertinya yang antri di vaksin lebih mementingkan dapat sertifikat vaksin...dengan mengabaikan faktor keselamatan..kesehatan..keamanan dan kenyamanan..," cuit akun Panglima.

Ada juga netizen yang menanyakan soal kluster antrian karena melihat tingkat kerawanan yang tinggi penyebaran virus corona dalam kerumunan masa yang sangat padat.

"Unidok, adakah uni mempunyai pengalaman menemukan/laporan cluster krn antrian vaksin? Mungkin kalopun ada, tdk pernah di ekspos? Penasaran aja..manusia tumpah ruah kek gitu tanpa mengedepankan prokes?," tulis akun Uncle D.

Mendapatkan pernyataan demikian dari netizen, dr Eva pun langsung menyautnya dengan jawaban begini.

"DKI Jakarta kan lebih tertib, nakes malah jemput bola datangi RW RW..jadi belum ada dengar pasien yg cerita," jawab dr Eva.  

Berikutnya ada netizen yang membandingkan tingkat kerawanan antara berkerumun dengan orang di dalam mobil, seperti akun Ipin.

"Lebih bahaya mana: bermasker tp berkerumun dan ga berjarak ATAU sendirian, didlm mobil, ga berkerumun (yg otomatis jg berjarak)? Gatau lagi apakah ini yg disebut ketidakadilan, kebodohan atau ketidakpedulian,".

Akun ini juga memposting dua gambar kolase antara antrian padat vaksinasi dengan berita tentang warga yang didenda karena tak bermasker di dalam mobil.***

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Twitter @__Sridiana_3va

Tags

Terkini

Terpopuler