Makin Keren Hadapi Virus Corona, LIPI akan Munculkan Masker Elektrik dengan Filter Ganda

2 November 2020, 20:13 WIB
Ilustrasi masker. /Artjane/Pixabay

Lensa Banyumas - Masyarakat diimbau menggunakan masker yang baik dan benar agar dapat mengurangi risiko penularan virus Corona di tengah masyarakat umum.

Ada 3 jenis masker yang direkomendasikan untuk digunakan sebagai antisipasi penularan virus Corona, yakni masker N95, masker medis dan masker kain.

Baru-baru ini, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sedang mengembangkan desain masker elektrik untuk membunuh virus Corona.

Baca Juga: Pakai Masker Emas, Pria India Rela Bayar Rp 58 Juta

Peneliti LIPI yang terlibat dalam pengembangan masker elektrik, Deni Shidqi Khaerudini mengatakan, masker elektrik ini memiliki filtrasi dengan desain khusus yang menjamin bakteri dan virus terbunuh.

"Filtrasi kedua kami punya desain khusus, sehingga ketika udara yang dihirup itu akan benar-benar terjamin bakteri dan virusnya terbunuh," kata Deni kepada ANTARA di Jakarta, pada Senin, 2 November 2020.

Masker ini memiliki desain filter ganda dan bertenaga baterai.

Baca Juga: Facebook dan Instagram akan Kirim Notifikasi Biar Kamu Tak Lupa Pakai Masker

Selain itu, masker ini juga menggunakan sinar ultraviolet C (UVC) yang bisa menyinari udara yang masuk dan juga membunuh virus dan bakteri, sehingga tidak perlu repot-repot mencucinya.

"Jadi, ketika sebelum dihirup ibaratnya menjamin bahwa udara yang dihirup benar-benar 'fresh' sudah tidak ada bakteri dan virus," ujarnya.

Masker dengan filter ganda ini memiliki kemampuan dalam menjebak (trapping) dan membunuh (killing).
Sehingga, setelah virus dan bakteri terjebak di filter pertama, dipastikan akan juga terbunuh di filter kedua.

Baca Juga: Update Loker BUMN November 2020: Kemkominfo Buka Peluang 3 Posisi Ini, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

"Kami buat 'double' (ganda) filtrasi, pertama untuk perangkap si virus dan bakterinya, yang kedua untuk 'killing' (membunuh) bakteri atau virusnya," bebernya.

Dengan menggunakan bantuan elektrostatik dalam penyaringan udara yang masuk ke masker, membuat partikel virus dan bakteri terjebak.

Baca Juga: Ini Langkah-langkah untuk Cek Penerima BPUM UMKM Rp 2,4 Juta Melalui Login di e-form BRI

"Jadi kalau si virus atau bakteri tadi tanpa ada bantuan elektrostatik dia bisa lolos, jadi kita 'trapping', makanya nanti harus ada listrik di situ, nanti kita akan tanam baterai, ada baterai lithium ion di maskernya," ujar Deni.

Sementara, ketika masker digunakan, sinar UVC akan muncul.

Baca Juga: Waspada! Fenomena La Nina Sebabkan Curah Hujan di Barlingmascakeb dan Wonosobo Tinggi November Ini

Namun Deni mengaku, untuk memunculkan sinar UVC tersebut masih dalam konsep.

Meski masker ini dilengkapi dengan baterai yang dayanya dapat diisi ulang sewaktu-waktu dengan alat pengisi daya, namun desainya tetap berprinsip ekonomis.

Baca Juga: Segera Merapat! Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Dibuka dengan Kuota Terbatas

"Nanti kami kombinasi di dalamnya dengan sinar UVC, tapi tetap kami buat desainnya ekonomis supaya tetap enak dipakai tidak terlalu berat dan juga efektivitas 'killing' (membunuh) bakteri dan virusnya jadi lebih bagus," kata Deni.***

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler