Waspada! Aktivitas Gunung Merapi Menunjukan Magma Makin Mendekat ke Permukaan

20 November 2020, 18:48 WIB
Aktivitas gunung merapi menunjukkan magna makin mendekati permukaan. /Twitter/@delesindahku

Lensa Banyumas - Aktivitas terakhir perkembangan Gunung Merapi menunjukkan magma semakin menuju ke permukaan.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menjelaskan, aktivitas Merapi baik kegempaannya, deformasinya, dan guguran juga masih sering terjadi.

Baca Juga: Titik Terang! Indigo Ini Ungkap Keberadaan 3 Anak Hilang Misterius di Langkat, Benarkah?

"Aktivitas Merapi sampai saat ini tingkatnya masih tinggi, baik kegempaannya, kemudian deformasinya, dan guguran juga masih sering terjadi. Hal ini semakin menunjukkan bahwa magma semakin menuju ke permukaan," kata Hanik di Magelang, seperi dikutip dari Antara.

Baca Juga: Apa Kabar Vaksin Merah Putih? Simak Penjelasannya

Perlu diketahui, Kepala BPPTKG Hanik Humaida bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengunjungi tempat pengungsian Merapi di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jumat, 20 November 2020.

Baca Juga: Tepis Anggapan Bahasa Jawa Itu Norak dan Kampungan, ASN Demak Lakukan Ini

Diprediksi, erupsinya akan seperti tahun 2006. Selain ada kubah lava, juga akan ada awan panas.
Menurutnya, potensi daerah bahaya kareana bukaan kawah, ada di sisi tenggara.

Selain itu, ada kemungkinan potensi juga di arah barat dan barat laut. Hal ini disebabkan karena beberapa kali guguran terjadi di kedua sisi itu.

Baca Juga: Jika Gunung Merapi Meletus, Ini yang Telah Disiapkan BPBD Sleman

"Kita sudah menentukan jarak lima kilometer untuk barat, barat laut sampai dengan tenggara itu agar mulai dilakukan kewaspadaan," ujarnya.

Sedangkan, guguran yang terajadi akhir-akhir ini merupakan material-material lama.

Baca Juga: 3 Petunjuk Terbaru Keberadaan 3 Anak Hilang Misterius di Langkat Sumatera Utara

"Jadi di atas itu ada lava 98 yang merupakan lava sisa erupsi tahun 1998, kemudian ada juga lava 48 artinya sisa erupsi tahun 1948. Lava-lava itu yang sering terjadi guguran pada saat ini," katanya.***

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler