Kajian dan Riset UGM Terkait Persepsi Masyarakat Atas Vaksin Covid-19

- 24 Maret 2021, 19:45 WIB
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. / ugm.ac.id.
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. / ugm.ac.id. /

Amelinda menyebut hasil penelitian CfDS memperlihatkan sebagian besar masyarakat Indonesia pengguna layanan digital mengakses informasi Covid-19 melalui lini sosial media, dan sebanyak 81,5 persen diantaranya masih bersinggungan dengan berbagai bentuk postingan yang memuat teori konspirasi.

Menurutnya, mayoritas masyarakat masih percaya dengan teori konspirasi elite global yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 dibuat demi keuntungan korporasi farmasi, ataupun untuk memasukan microchip dalam tubuh manusia.

“Belum lagi ada masyarakat Indonesia juga masih percaya dengan paparan informasi hoaks bila kesembuhan pasien bisa dengan kalung anti Covid-19," ujarnya.

Dalam penelitiannya, Amelinda menandaskan informasi media sosial sangat berpengaruh terhadap opini masyarakat Indonesia.

Terlepas dari latar belakang yang dimiliki, masih saja terdapat masyarakat yang terpapar pusaran berita palsu ataupun teori konspirasi yang beredar di sosial media.

Dalam penelitian yang terkait analisis teks media sosial, sebaran hoaks dan konspirasi terkait Covid-19, CfDS juga melakukan analisis yang mendalam dengan memanfaatkan data dari cuitan dan postingan netizen di berbagai platform sosial media.

Iradat Wirid menyebutkan dari pengambilan data sejak Maret 2020-Pebruari 2021 terdapat lebih dari 18.400 cuitan di Twitter yang memuat “Tolak Vaksin” atau “Anti Vaksin”.

Bersamaan dengan postingan masyarakat tersebut, lanjutnya, lebih dari seribu cuitan merujuk pada bantahan terhadap penolakan vaksin Covid-19 Sinovac.

Sementara lebih dari empat ribu cuitan mengandung kata ‘PDIP’, ‘rakyat’, ‘PKI’ dan ‘Pemerintah’ sebagai bentuk penolakan balik postingan Anggota DPR Ribka Tjiptaning yang tidak mendukung vaksin Covid-19.

“Sama halnya pada platform berbagi video Youtube, terdapat 11 video teratas yang membahas mengenai penolakan Ribka Tjiptaning, dengan penonton lebih dari 13 juta pengguna dan 62 ribu komentar," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: ugm.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini