Vaksin Terbukti Mampu Melindungi Diri dari Mutasi Virus COVID-19

- 16 Juni 2021, 17:37 WIB
Pemberian vaksin ini merupakan solusi yang dianggap paling tepat mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19
Pemberian vaksin ini merupakan solusi yang dianggap paling tepat mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 /freepik.com/

LENSA BANYUMAS - Pandemi COVID-19 belum berakhir, guna menekan kasus yang terus bertambah, pemberian vaksin COVID-19 terus dilakukan. Pemberian vaksin ini merupakan solusi yang dianggap paling tepat mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 yang sudah mulai bermutasi di beberapa negara termasuk mutasi yang sudah masuk ke Indonesia.Demikian Rilis yang dikirim KPCPEN ke Tim Lensa Banyumas, Rabu, 16 Juni 2021.

Prof. Herawati Sudoyo Ph.D, Wakil Kepala Lembaga Eijkman Bidang Penelitian Fundamental,
menerangkan bahwa sebagian besar produsen vaksin COVID-19 mencoba mencapai tingkat
efikasi hingga 70 persen. Hingga saat ini, penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satupun vaksin COVID-19 yang tidak efektif menangkal mutasi virus COVID-19.

“Kendati begitu, memang ada penurunan efikasi saat vaksin COVID-19 melawan mutasi virus
COVID-19 ini. Namun hal itu tidak mengurangi makna perlindungan yang diberikan vaksin COVID-19 itu sendiri,” terang Prof. Herawati lebih lanjut.

Baca Juga: Botol Cuma Digeser Ronaldo, Cocacola Rugi 57 Trilliun

Terkait upaya pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi, Prof. Herawati mendorong
para Ilmuwan untuk perlu berbicara demi meluruskan kesimpangsiuran informasi dengan
menegakkan bukti dan data-data ilmiah.

“Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) akibat vaksinasi COVID-19, misalnya. Hanya terjadi di
berapa persen dari sekian juta orang yang sudah divaksinasi. Akan tetapi hal-hal kecil inilah yang
masuk pemberitaan dan menjadi besar. Saya pikir di sinilah porsi ilmuwan berbicara dengan data￾data,” ungkap Prof. Herawati.

Di sisi lain, Rizky Ika Safitri, Communication Specialist UNICEF, juga menyarankan penggunaan
komunikasi sederhana yang mudah dipahami masyarakat akan turut membantu menyukseskan
program vaksinasi.

Baca Juga: Korupsi BUMDes Buluhpayung,Kejari Cilacap Hadirkan Empat Tersangka Jalani Sidang Tipikor

Pemerintah juga terus berupaya mendatangkan vaksin COVID-19 melalui beragam jalur untuk
menyukseskan program vaksinasi. Bambang Heriyanto, Juru Bicara Vaksinasi Bio Farma
menyampaikan hingga akhir 2021, produsen vaksin seperti Sinovac sudah memberikan komitmen mengirimkan vaksin dalam bentuk bulk sejumlah 260 juta dosis. Ada juga vaksin yang akan didatangkan dari jalur kerja sama multilateral atau fasilitas COVAX yang kini telah datang
sebanyak 8 juta dosis.

“Kemudian kita juga punya sumber lain dari perjanjian bilateral dengan AstraZeneca dengan
komitmen sebesar 50 juta, Novavac 50 juta, dan apabila dari COVAX kita bisa mendapatkan
komitmen hingga 20% dari jumlah penduduk, kita bisa mencukupi kebutuhan dosis vaksin untuk
herd immunity,” ujar Bambang Heriyanto.

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: KPCPEN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x