UPDATE Kasus Oknum Satpol PP Pukul Wanita Hamil, Pemkab Gowa Klarifikasi Hal Mengejutkan

- 15 Juli 2021, 21:13 WIB
Ini sosok wanita yang dipukul oknum Satpol PP Gowa dan mengaku hamil, namun perkembangannya tes plano tidak menunjukan dia hamil.
Ini sosok wanita yang dipukul oknum Satpol PP Gowa dan mengaku hamil, namun perkembangannya tes plano tidak menunjukan dia hamil. /Instagram/

LENSA BANYUMAS - Kasus pemukulan yang dilakukan oleh oknum Satpol PP Gowa kepada sepasang suami isteri pemilik warung kopi masih saja menjadi perbincangan publik dan terus menghiasi media sosial.

Pasalnya, wanita yang menjadi korban pemukulan itu pengakuannya dalam kondisi hamil dan sempat mengalami pendarahan usai dianiaya oknum Satpol PP Gowa tersebut.

Pemkab Gowa kemudian menyampaikan klarifikasi dengan memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan publik seperti kembali diposting sejumlah akun instagram pada Kamis, 15 Juli 2021 malam.

Baca Juga: Atta Halilintar Posting Video Oknum Satpol PP Pukul Ibu Hamil, Akun Instagramnya Banjir Komentar

Seperti akun @makcomback.kriminal yang mengupload video wanita korban pemukulan tersebut bersama dengan sang suami dengan menulis keterangan judul postingan.

'Pemkab Gowa: Wanita Dipukul Oknum Satpol PP Tidak Hamil'.

Pernyataan ini ditegaskan oleh Kepala Bidang Komunikasi, Kabupaten Gowa, Arifuddin Zaeni. Ia juga membantah pengakuan Ivan, pria 24 tahun yang merupakan pemilik warung kopi sebagai korban.

Dalam video viral pascainsiden, Ivan saat melihat isterinya mengalami pendarahan kemudian mengaku bahwa isterinya sedang hamil.

Sedangkan Arifuddin Zaeni membantah pengakuan Ivan yang katanya isterinya sedang hamil 9 bulan saat mengalami pemukulan oleh oknum Satpol PP.

"Hal ini dibuktikan dengan penolakan isteri Ivan, Amriana yang tidak mau kehamilannya dites," tulis akun ini menyebut pernyataan Arifuddin Zaeni.

Kata Arifuddin, "Dia (wanita yang dipukul oknum Satpol PP) tidak hamil . Waktu mau dites USD, dia tidak mau. Ini perempuan tidak hamil," ujar Arifuddin kepada wartawan.

Ini yang katanya membuat pihaknya dibuat heran karena Amriana menolak di USG setelah tes plano tidak menunjukan adanya gejala kehamilan.

"Hasil tes plano tidak menunjukan gejala hamil. Ketika mau di tes lanjutan USG, yang bersangkutan tidak mau di tes USG. Artinya apa?," tanya Kabid Komunikasi ini berharap publik menilainya.

Dalam video viral yang menghebohkan dunia medsos tersebut, oknum Satpol PP Gowa bernama Mardani melakukan aksi pemukulan saat razia jam malam masa PPKM pada Rabu, 14 Juli 2021.

Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi dan kini dikabarkan dalam proses hukum. 

Sebelumnya, Pj Sekda Gowa Kamsina berkomentar menyayangkan aksi salah satu anggota tim pengawasan PPKM di wilayahnya tersebut.

Kasus yang terjadi di warkop Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Gowa Sulawesi Selatan itu terjadi karena miskomunikasi.*** 

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x