Mardani Kecam Tema Lomba Menulis BPIP: Aneh, Bukan Menyatukan tapi Buat Kontroversi

- 14 Agustus 2021, 14:28 WIB
Mardani Ali Sera mengecam tema lomba penulisan yang digelar BPIP.
Mardani Ali Sera mengecam tema lomba penulisan yang digelar BPIP. /Instagram @mardanialisera

LENSA BANYUMAS - Giliran politisi Mardani Ali Sera yang mengecam tema lomba penulisan artikel yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Mardani menegaskan, tema yang dibuat oleh BPIP cukup aneh dan justru memunculkan kesan membuat kontroversi bukan sebaliknya menyatukan bangsa.

Padahal katanya, ada banyak tema yang jauh lebih visioner jika lomba dilaksanakan untuk memperingati Hari Santri Nasional 2021.

Baca Juga: Fadli Zon Kritisi Lomba Menulis BPIP: Tema Harus Diganti Agar Tidak Memecah Belah Bangsa

"Secara tema aneh, padahal ada ide tema lain yang lebih visioner dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional seperti “Pandangan Santri dalam bahaya Perubahan Iklim” atau “Santri untuk Indonesia bebas korupsi”, tulis Mardani di akun twitternya Sabtu, 14 Agustus 2021.

Selain aneh, tema yang ada juga memberi kesan tendensius bahkan terkesan membuka luka lama.

"Aneh temanya dan terkesan tendensius. Jadi buka luka lama saat dikatakan musuh Pancasila itu agama. BPIP mestinya menyatukan bukan buat kontroversi," ucapnya.

BPIP Gelar Lomba Penulisan Artikel Hari Santri, Fadli Zon: Tema Harus Diganti Agar Tidak Memecah Belah Bangsa

Diketahui, memperingati Hari Santri Nasional 2021, BPIP menggelar kompetisi penulisan artikel tingkat nasional.

BPIP kemudian menyodorkan dua tema untuk penulisan tersebut.

Pertama,  'Hormat bendera menurut hukum Islam' dan kedua 'Menyanyikan lagu kebangsaan menurut hukum Islam,".

Dengan sejumlah syarat dan ketentuan, panitia pun menjanjikan hadian berupa yang tunai total puluhan juta bagi pemenang berikut tropi dan sertifikat.

Namun tema yang diangkat untuk penulisan artikel oleh BPIP tersebut kemudian mendapat sorotan.

Sebelumnya sorotan juga disampaikan Politisi Gerindra Fadli Zon yang menilai, dua tema lomba yang disodorkan itu justru berpotensi memecah belah bangsa.

Karena menurutnya,  ini menjadi produk Islamophobia akut, bahkan ada kecendurungan telah menuduh Islam yang seolah mempersoalkan hormat pada bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Tema lomba itu menurutnya juga hanya menunjukan betapa dangkalnya BPIP dalam memahami soal Islam, termasuk tentang Pancasila.

Sementara tentang lomba tersebut, dikutip dari selebaran BPIP di medsos dan juga direpost oleh Fadli Zon, panitia membuat ketentuan soal artikelnyaartikelnya, antara lain:

1. Artikel ditulis dengan font Times New Roman 12PT dan ada ketentuan soal spasi maupun margin halamannya.

2. Tak tanggung-tanggung, artikel yang diikutkan lomba minimal 12 halaman dan maksimal 15 halaman.

3. Artikelnya harus berasal dari minimal 10 refrensi (sumber) dengan jumlah penulis maksimal 3 orang.

Sedangkan hadiah uang yang disediakan untuk juara 1 sampai 3 yakni Rp7 juta, Rp5,5 juta dan Rp3,5 juta plis tropi dan sertifikat.

Serta hadiah harapan 1-10 dengan uang masing-masing Rp750 ribu berikut sertifikat.

Dan batas waktu pengiriman artikel hingga 5 Oktober 2021dan pengumuman pemenang 20 Oktober 2021.***

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini