MPR Dituding Ikut Mengusulkan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, HNW: Itu Tidak Akurat

- 3 September 2021, 18:53 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. /Instagram.com/@hnwahid/

LENSA BANYUMAS - Ramai soal isu perubahan konstitusi untuk memperpanjang masa jabatan presiden tiga periode, MPR RI ikut kena imbasnya.

Bahkan, ada tudingan jika lembaga ini justru ikut mengusulkan soal penambahan masa jabatan presiden tiga periode.

Seperti tudingan netizen yang dikutip Lensa banyumas.Pikiran-Rakyat.com di twitter.
Akun dengan nama Wan Li menulis gambaran tentang track record Presiden Soekarno dan Suharto hingga Gus Dur.
 
Katanya, Presiden Soekarno begitu kuat, begitu pula Presiden Soeharto dan Gusdur yang memiliki massa riil.
 
Menurut akun ini, mereka (para presiden itu) jauh lebih kuat ketimbang Jokowi, tapi anehnya kekuasan sekarang justru begitu kuat mencengkeram.

Hingga akun ini pun menulis, MPR RI yang justru ikut mendukung usulan penambahan masa jabatan Presiden tersebut.

Ini yang katanya dipertanyakan soal dalang dibaliknya sehingga muncul ketakutan.

"Sukarno begitu kuat jatuh...soerharto juga dan Gus Dur yang punya massa Riil , Joko bukan siapa siapa , Tapi begitu kuat mencengram kekuasaan , Bahkan nambah pun oleh MPR di usulkan , ada apa ? Siapa di belakang mereka ? Begitu takutnya ketika masa jabatan nya Habis , Ya Allah," demikian cuitan Wan Li, Jum'at,3 September 2021.

Cuitan ini nampaknya membuat unsur pimpinan MPR RI gerah hingga mengklarifikasi cuitan akun tersebut seperti yang dilakukan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.

Dengan tegas politisi PKS ini membantah soal tudingan tersebut yang dianggapnya tidak akurat.
 
Karena menurut dia, faktanya MPR RI tidak pernah mengusulkan penambahan masa jabatan. 
 
Dan sebaliknya katanya justru para pimpinan MPR RI tidak menyetujui adanya perubahan UUD 1945 untuk perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
 
"Ungkapan Anda :”Bahkan nambah pun, oleh MPR diusulkan”, itu tidak akurat. Krn faktanya MPR tidak pernah mengusulkan penambahan masa jabatan Presiden. Saya bersama Pimpinan2 MPR yg lain, justru tidak setuju perubahan UUD 1945 unt perpanjang masa jabatan Presiden," cuit Hidayat Nur Wahid.
 
Klarifikasi Hidayat Nur Wahid disaut komentar netizen yang meminta sebagai wakil rakyat seharusnya bisa pasang badan untuk rakyat dan tidak perlu berceloteh di twitter seperti komentar akun sijagam.
 
"Klo sampeyan cuma koar koar dimedsos, santun santunan doang percuma brow. Jadi wakil rakyat itu pasang badan buat rakyat, buat kemaslahatan umat bukan buat cari makan. Sampeyan gak takut nanti hisabnya berat...," cuitnya.
 
Akun iwan darmawan menulis, "Yg kuat bukan Joko tp lainnya... Gak mau kehilangan materi, kekuasaan dunia... Tunggu di akhirat," kata dia.
 
Sementara akun Arif Rahman menanyakan soal kesan ketergantungan dalam urusan konstitusi.
 
"kok (rasa2nya), untuk urusan ini "hanya tergantung" pada 1 org ato 1 lembaga aja ... ??? apa emang gitu cara kerjanya? ato (mungkin) ini hanya perasaanku aja ?," ucapnya.*** 


 
 
 
 
 

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Twitter@hnurwahid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x