Hal itu mengingat sejumlah wilayah di Indonesia memiliki resiko tinggi terjadinya bencana gelombang tsunamin non tektonik.
"Maka dari itu, penyempurnaan dan inovasi yang dilakukan BMKG dalam Sistem Peringatan Dini Tsunami menjadi sebuah keharusan mengingat beberapa wilayah di Indonesia juga memiliki potensi kejadian tsunami non tektonik," kata BMKG.
Sementara Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, pihaknya bersama dengan sejumlah kementerian dan lembaga terkait sedang melakukan upaya penyempurnaan sistem ini.
"BMKG dengan Kementerian/Lembaga terkait, tengah berupaya melakukan penyempurnaan dan pengembangan Sistem Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami (InaTEWS)," kata Dwikorita.***