90 Persen Tsunami Diakibatkan oleh Fenomena Tektonik, Karenanya BMKG Siapkan ini

- 23 September 2021, 17:35 WIB
BMKG berinovasi untuk pengembangan InaTEWS sebagai antisipasi fenomena tsunami non tektonik.
BMKG berinovasi untuk pengembangan InaTEWS sebagai antisipasi fenomena tsunami non tektonik. /Twitter.com/@infoBMKG/

LENSA BANYUMAS - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, sekitar 90 persen tsunami diakibatkan karena terjadinya gempa bumi atau disebut sebagai fenomena tektonik.

Meski demikian, tsunami karena faktor non tektonik yang belakangan terjadi di Indonesia juga menjadi hal yang harus diwaspadai.

Karenanya, BMKG menekankan perlunya inovasi pada sistem peringatan dini yang tidak berdasar pada tsunami tektonik saja.

Penekanan BMKG ini disampaikan melalui akun twitternya dan dikutip LensaBanyumas.Pikiran-Rakyat.com, Kamis, 23 September 2021.

Baca Juga: BMKG sebut Potensi Hujan Lebat di 23 Provinsi, Jateng dan Jatim Siaga Potensi Banjir

"Fenomena tsunami non tektonik yang terjadi beberapa kali di Indonesia akhir-akhir ini menjadi hal yang krusial," tulis akun ini.

Dilanjutkan, "Meskipun, berdasarkan pencatatan BMKG, lebih dari 90% tsunami diakibatkan oleh fenomena tektonik atau kegempaan," lanjutnya.

"Karenanya, sistem Peringatan Dini yang terbangun dan beroperasi saat ini masih terbatas untuk Peringatan Dini Tsunami Tektonik yang dibangkitkan oleh gempabumi saja," terang akun ini.

Lebih jauh, penyempurnaan dan inovasi menjadi sebuah keharusan dalam sistem peringatan dini tsunami.

Halaman:

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Twitter @infoBMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x