Letusan Gunung Semeru Dimungkinkan Karena Faktor Curah Hujan

- 4 Desember 2021, 22:57 WIB
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan SDM Eko Budi Lelono menyebut kemungkinan besar letusan Gunung Semeru karena faktor curah hujan tinggi.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan SDM Eko Budi Lelono menyebut kemungkinan besar letusan Gunung Semeru karena faktor curah hujan tinggi. /Foto: bnpb.go.id/Pusdatin/

LENSA BANYUMAS - Letusan Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021 sore kemungkinan besar disebabkan karena faktor eksternal yakni curah hujan tinggi.

Kemungkinan ini disampaikan Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan SDM Eko Budi Lelono.

Curah hujan tinggi ini terjadi disekitar puncak gunung hingga menyebabkan runtuhnya bibir lava dan kemudian memicu erupsi dan guguran awan panas Semeru.

Menurutnya, kemungkinan karena faktor curah hujan tinggi itu didasari dengan catatan kegempaan yang relatif rendah.

Baca Juga: Update Gunung Semeru: Semua Rumah di Dusun Curah Kobokan Hancur, 8 Orang Terjebak di Kantor Tambang

Demikian pula dengan aktivitasi suplai magma serta material sepanjang bulan Nopember lalu.

Kemudian pada awal Desember tepatnya tanggal 1 hingga 3, kondisinya tidak mengalami perubahan yang signifikan.

"Dari sisi kegempaan ini relatif rendah, tidak ada asosiasi dengan peningkatan adanya supply magma atau batuan permukaan," tegas Eko Budi Lelono seperti dikutip dari ANTARA.

Ia melanjutkan, aktivitas Gunung Semeru ini sebenarnya cukup normal atau dengan aktivitas yang tidak berlebihan dari kegempaan yang memperlihatkan adanya suplly magma itu relatif biasa seperti sebelumnya.

Halaman:

Editor: Ady Purwadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah